Bagikan:

Pembatasan BBM Subsidi di Kota Balikpapan Tidak Berjalan

KBR68H, Balikpapan - Pembatasan pembelian BBM bersubsidi yang diberlakukan Pemerintah Kota Balikpapan dan PT. Pertamina tidak berjalan lancar. Karena banyak masyarakat membeli BBM bersubsidi di luar batas yang ditetapkan pemerintah.

NUSANTARA

Kamis, 19 Des 2013 07:45 WIB

Pembatasan BBM Subsidi di Kota Balikpapan Tidak Berjalan

pembatasan bbm, tidak lancar, balikpapan

KBR68H, Balikpapan - Pembatasan pembelian BBM bersubsidi yang diberlakukan Pemerintah Kota Balikpapan dan PT. Pertamina  tidak berjalan lancar. Karena banyak masyarakat membeli BBM bersubsidi di luar batas yang ditetapkan pemerintah.

Asisten II Pemerintah Kota Balikpapan Bidang Ekonomi dan Kesra Sri Soetantinah mengatakan, akan melakukan evaluasi kembali . Namun dia memastikan pembatasan pembelian BBM bersubsidi di SPBU tetap diberlakukan.

Kata dia, pembatasan itu dilakukan salah satunya  untuk menjaga kersediaan BBM subsidi di SPBU. Apalagi, selisih harga BBM bersubsidi dengan non subsidi masih cukup jauh, meski ada kenaikkan.

“Nggak ini memang kita rencana mau evaluasi lagi, kita akan berlakukan kembali, karena kemarin itu kan kita agak kendor nya setelah kenaikkan BBM, (tapi) masih ada selisih antara subsidi dengan non subsidi, selisihnya juga masih cukup tajam, selisih harga, sehingga pembatasan ini juga masih dibutuhkan intinya gitu, ini kita mau rapatkan lagi, masih memberlakukan itu,”kata Sri.

Sebelumnya pada April 2013 Pemkot Balikpapan mengeluakan peraturan pembatasan pembelian BBM bersubsidi di SPBU maksimal untuk kendaraan roda dua hanya diperbolehkan membeli Rp 25 ribu dan roda empat Rp 120 ribu.

Kemudian kebijakkan itu diubah ketika terjadi kenaikkan BBM bersubsidi. Waktu itu, pembelian bahan bakar untuk kendaraan roda dua menjadi Rp 30 ribu dan kendaraan roda empat menjadi Rp 150 ribu. Pembatasan  dilakukan salah satunya juga untuk menjaga kersediaan BBM subsidi di SPBU.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending