KBR68H, Kolaka - Sulitnya para nelayan tradisional di Kolaka, Sulawesi Tenggara mendapatkan solar ternyata dimanfaatkan oleh pengelolah Solar Dealer Paket Nelayan (SPDN) untuk berbuat curang.
Bagi nelayan tempel (sebutan nelayan tradisional yang menggunakan mesin kecil, red.) setiap pembelian bahan bakar solar di SPDN selalu saja takarannya dikurangi. Pihak pengelolah SPDN pun seolah tidak peduli dengan hal tersebut.
Praktek curang pengelolah SPDN ini memicu kemarahan nelayan tradisional. Mereka pun mengeluh dengan berharap diperlakukan secara adil. Misalnya saja Jufri, ia bercerita kalau setiap pembelian 10 liter solar selalu terjadi kekurangan takaran sekitar 3 sampai 4 liter.
Selain itu, untuk pembelian solar dalam jumlah yang banyak juga terjadi kekurangan takaran. Penjaga SPDN pun berkilah kalau kerusakan nozzle atau alat takar sudah dilaporkan ke pemilik SPDN tapi tidak mendapat respon.
“Bandingkan saja kalau kita isi drum yang 200 liter itu pasti kurang. Kan pernah saya ceritakan toh, juga tidak ada responnya. Dalam satu jerigen itu kekurangannya sampai 4 liter,” keluh Jufri di Kolaka, Rabu (3/12).
Secara terpisah, Yusuf, petugas SPDN, mengatakan tidak ada kecurangan dalam pembelian solar memakai jerigen. Sebab saat di isi pakai liter, nelayan yang membeli juga menyaksikan sehingga mustahil melakukan kecurangan. Dan hal itu pun, kata dia, tidak mungkin dilakukan kepada para nelayan setempat.
Namun ia mengakui jika mesin pompa pengisi (nozzle) solar terkadang macet. Itu pun apabila ada kekurangan akan digantikan oleh pengelolah SPDN.
Editor: Anto Sidharta
Nelayan Kolaka Keluhkan Pembelian Solar
Sulitnya para nelayan tradisional di Kolaka, Sulawesi Tenggara mendapatkan solar ternyata dimanfaatkan oleh pengelolah Solar Dealer Paket Nelayan (SPDN) untuk berbuat curang.

NUSANTARA
Rabu, 04 Des 2013 21:06 WIB


Nelayan Kolaka, Solar
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai