Bagikan:

Lelang Kepsek Curang, Ahok Turunkan Bobot Penilaian Tes Tertulis

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok menurunkan bobot penilaian tes tertulis pada ujian awal lelang kepala sekolah yang sempat diwarnai kecurangan.

NUSANTARA

Senin, 23 Des 2013 16:08 WIB

Lelang Kepsek Curang, Ahok Turunkan Bobot Penilaian Tes Tertulis

Lelang Kepsek, Aho, Tes Tertulis

KBR68H, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok menurunkan bobot penilaian tes tertulis pada ujian awal lelang kepala sekolah yang sempat diwarnai kecurangan.

Kata dia, porsi penilaian lebih besar akan diberikan tahap selanjutnya yaitu ujian manajerial dan psikologi. Ujian itu nantinya meliputi kemampuan memimpin serta kejujuran calon kepala sekolah.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan 60-an penguji dari kepolisian dan swasta untuk menyeleksi peserta.

"Penilaian yang tes pertama kita turunkan porsinya. Nanti kita gunakan asesor dari Mabes Polri dan dari swasta ada 60 lebih akan membuat penilaian. Yang kita cari justru kejujuran-kejujuran itu. Jadi kita mau cari yang mana yang jujur dan yang tidak jujur itu tadi," ujarnya di Balaikota Jakarta, Senin (23/12)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama menambahkan, meskipun diwarnai kecurangan, proses lelang Kepsek tetap akan dilanjutkan dengan beberapa evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat.

Sebelumnya, Sejumlah organisasi guru yaitu Federasi Serikat guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) mendatangi Balai Kota untuk melaporkan dugaan kecurangan yang terjadi dalam proses lelang Kepala Sekolah. Mereka menemukan adanya indikasi pembekalan soal beserta jawaban kepada 180 kepala sekolah yang saat ini menjabat agar bisa lulus tes lelang Kepala Sekolah.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending