Bagikan:

Lelang Kepala Sekolah Curang, FSGI Dukung Langkah Ahok

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menurunkan porsi penilaian tes tertulis pada ujian awal lelang kepala sekolah karena diduga curang.

NUSANTARA

Senin, 23 Des 2013 21:12 WIB

Lelang Kepala Sekolah Curang, FSGI Dukung Langkah Ahok

Lelang Kepala Sekolah Curang, FSGI, Ahok

KBR68H, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menurunkan porsi penilaian tes tertulis pada ujian awal lelang kepala sekolah karena diduga curang.

Presidium FSGI, Guntur Ismail, kebijakan itu memang perlu diambil karena ada kecurangan untuk meloloskan 180 kepala sekolah petahana agar bisa lulus tes lelang Kepala Sekolah.

"Nilai yang diperoleh peserta yang diduga melakukan kecurangan dapat menggusur kaum guru yang nilainya kurang dari 46. Idealnya, poin peserta yang mengikuti dengan kejujuran yang tinggi nilainya tidak mencapai angka 80-100, kebanyakan dari mereka hanya sanggup di poin 40," ujar Guntur saat dihubungi portalkbr, Senin (23/12).

Dia berharap, nanti pada tes selanjutnya, dapat dipetakan kejujuran dari peserta lelang jabatan. Semakin tinggi nilai itu harus dites kejujurannya sehingga terlihat calon yang benar-benar kompeten.

Soal kelanjutan proses lelang jabatan kepala sekolah ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok menurunkan bobot penilaian tes tertulis pada ujian awal lelang kepala sekolah yang diwarnai kecurangan.

Kata dia, porsi penilaian lebih besar akan diberikan tahap selanjutnya yaitu ujian manajerial dan psikologi. Ujian itu nantinya meliputi kemampuan memimpin serta kejujuran calon kepala sekolah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan 60-an penguji dari kepolisian dan swasta untuk menyeleksi peserta.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending