Bagikan:

Kiat Pemkab Supiori Kurangi Angka Kematian Ibu dan Anak

Pemerintah Kabupaten Supiori, Papua, mendapatkan penghargaan dari Gubernur Papua, Lukas Enembe karena berhasil meninghkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak. Penghargaan diberikan berkaitan dnegan Hari Kesehatan Nasional ke-68.

NUSANTARA

Senin, 02 Des 2013 15:42 WIB

Kiat Pemkab Supiori Kurangi Angka Kematian Ibu dan Anak

Pemkab Supiori, Angka Kematian Ibu dan Anak

KBR68H, Jayapura – Pemerintah Kabupaten Supiori, Papua, mendapatkan penghargaan dari Gubernur Papua, Lukas Enembe karena berhasil meninghkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak. Penghargaan diberikan berkaitan dnegan Hari Kesehatan Nasional ke-68.

Program bertitel “Pelayanan Kasih Bagi Ibu dan Anak” di Supiori yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun, terbukti telah mengurangi resiko kematian ibu dan anak dan mengurangi bayi lahir dengan gizi buruk.

Bupati Supiori, Fred Manufandu menuturkan, dalam program ini pemerintah menggelontorkan dana Rp 1 miliar dari APBD tiap tahunnya. Programnya meliputi pendampingan sejak masa kehamilan ibu hingga proses persalinan. Selama berada di rumah sakit, kata Fred, ibu dan bayi tidak hanya mendapat pelayanan medis secara gratis, tapi juga dipenuhi kebutuhan melahirkan. Misalkan, perlengkapan bayi termasuk uang lauk pauk bagi keluarga pasien yang menunggu di rumah sakit.

“Ketika ada ibu hamil datang ke rumah sakit mulai dari hamil, dirawat sampai melahirkan. Dari  dana satu miliar disiapkan paket-paket khusus untuk anak dan ibu,” tutur Fred Manufandu di Jayapura,(12/02).

Fred menambahkan, keberhasilan program ini dibuktikan pada 2012 lalu yaitu tercatat hanya satu ibu yang meninggal saat melahirkan. Itupun karena mengalami pendarahan hebat.

“Jadi bidan maupun perawat akan melakukan pendampingan sejak kehamilan bulan pertama hingga 9 bulan. Harus dipastikan kebutuhan gizi ibu dan janin terpenuhi. Kalau memang ada gejala gejala kelainan kehamilan, maka sedini mungkin dideteksi dan diberikan penanganan lebih lanjut,” tutur Fred.

Fred mengaku prihatin sebab selama ini banyak ibu-ibu hamil maupun anak yang lahir dengan kondisi kekurangan gizi dan mengalami komplikasi penyakit. Oleh sebab itu sejak dilantik akhir 2011 lalu, ia mulai memprioritaskan progam kesehatan ibu dan anak dalam program jangka panjangnya.

Selain itu, lanjut dia, berkat program ini pula tingkat kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk memeriksakan kandungan ke Posyandu maupun Puskesmas semakin tinggi. Program pelayanan kasih bagi ibu dan anak lebih diprioritaskan bagi masyarakat asli Papua. Terutama yang berdomisili di pelosok pelosok kampung. (Andi Iriani)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending