KBR68H, Banyuwangi - Komando Distrik Militer Banyuwangi Jawa Timur mengaku sedang mengawasi seorang mahasiswa Universitas 17 Agustus Banyuwangi bernama Wahyu Prasetio. Pengawasan itu dilakukan lantaran Wahyu pernah melukis simbol palu-arit di wajahnya saat berunjuk rasa menolak pertemuan WTO Bali 3 Desember lalu di dekat Pelabuhan Ketapang. Wahyu adalah anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Banyuwangi. Komandan Militer Banyuwangi, Muslimin Fasyah R mengatakan, gambar palu-arit itu merupakan simbol partai komunis yang sudah dilarang di Indonesia. Dia menilai, tindakan itu sama saja mendukung komunisme di Banyuwangi.
”Namanya Wahyu Prasetio mahasiswa untang. Ya kalau saya lihat indikasinya ya kalau sudah berani menampilkan itu, itu kan partai dirlarang kalau dia berani tampil gitu kan berarti kana da indikasi tertentu. Ini harus kita sadarkan mereka, mereka adalah saudara kita. Kemarin sudah diperiksa dalam kepolisian,” ujar Muslimin Fasyah R, Senin (30/12)
Muslimin menambahkan, Kepolisian Banyuwangi sudah melakukan pemeriksaan terhadap Wahyu. Namun, Kodim Bayuwangi akan turun tangan mengawasi aktivitas Wahyu, agar ideologi tersebut tidak menyebar di Banyuwangi. Dia khawatir, ide tersebut membuat situasi keamanan di Banyuwangi terganggu.
Editor: Damar Fery Ardiyan