Bagikan:

Jelang Natal, Polisi Jateng Redam Potensi Rusuh karena Isu Agama

Kepolisian Daerah Jawa Tengah menerjunkan 15 ribu personel gabungan dalam Operasi Lilin Candi untuk mengamankan Natal dan Tahun baru. Semua personel akan difokuskan di tempat ibadah, objek wisata dan titik-titik rawan kemacetan. Kepolisian juga akan memba

NUSANTARA

Senin, 23 Des 2013 14:53 WIB

Jelang Natal, Polisi Jateng Redam Potensi Rusuh karena Isu Agama

Jelang Natal, Polisi Jateng, Potensi Rusuh

KBR68H, Semarang – Kepolisian Daerah Jawa Tengah menerjunkan 15 ribu personel gabungan dalam Operasi Lilin Candi untuk mengamankan Natal dan Tahun baru. Semua personel akan difokuskan di tempat ibadah, objek wisata dan titik-titik rawan kemacetan. Kepolisian juga akan membangun pos-pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Kapolda Jateng, Dwi Prayitno mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk menekan potensi kerusuhan isu agama. Pengamanan tempat ibadah akan ditingkatkan dan masyarakat dihimbau tidak membawa tas besar dan barang-barang yang mencurigakan.

“Memang sampai saat ini masih kejahatan konvensional ya walaupun kita tahu dalam 3 bulan ini sudah turun 10 persen, namun demikian kita tahu bahwa  ancaman yang paling boleh dikatakan paling diwaspadai terutama terorisme ya, itu sudah kita selidiki terus, kita ikuti mudah-mudahan masyarakat segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan supaya kita bisa mengantisipasi, tutur Kapolda Jateng, Dwi Prayitno.

Personel yang diterjunkan merupakan gabungan dari pasukan Pengendali Massa (Dalmas) Satuan Lalu Lintas, Brimob yang didukung oleh pasukan TNI, Dinas Perhubungan dan  organisasi masyarakat. Saat ini ada 2800 gereja di Jawa Tengah, dari jumlah itu 180 gereja yang dijaga ketat karena kegiatan dan jumlah jemaat yang besar.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending