KBR68H, Nusa Dua Bali - Indonesian Peoples Alliance (IPA) atau Aliansi Masyarakat Indonesia menyambut positif kebuntuan negosiasi Paket Bali dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Nusa Dua, Bali. Ini menyebabkan acara penutupan pertemuan WTO yang awalnya dijadwalkan Jumat Sore diundur hingga batas waktu yang belum jelas. Anggota IPA yang juga Manager Pengelola Pengetahuan dan Jaringan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Irhash Ahmady menilai kebuntuan negosiasi terjadi akibat tarik menarik kepentingan nasional masing-masing negara yang semakin kuat. Menurutnya, paket Bali hanya sebagai jalan keluar krisis ekonomi yang dialami negara maju.
“Pertama itu tidak ada keuntungan yang kita dapat, itu yang pasti karena seluruh agenda paket Bali itu sebenarnya hanya memuluskan kepentingan-kepentingan negara utara , khususnya Amerika, sehingga keuntungan apa yang kita dapat untuk masyarakat kita, tidak ada sama sekali,” kata Irhash Ahmady kepada KBR68H, Jumat (06/12).
Irhash Ahmady menegaskan Paket Bali harus ditolak karena tidak berpihak pada rakyat miskin. Kondisi ini juga harus dijadikan momentum bagi rakyat dunia untuk melawan agenda negara-negara industri. (Baca: LSM Sedunia Tolak Paket Bali di Arena WTO)
Editor: Damar Fery Ardiyan