Bagikan:

Horeee...! Kuota Pendaki ke Semeru Ditambah Sampai 5 Januari

KBR68H, Malang

NUSANTARA

Sabtu, 21 Des 2013 14:34 WIB

Horeee...! Kuota Pendaki ke Semeru Ditambah Sampai 5 Januari

pendaki, semeru, alam, bromo

KBR68H, Malang – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menambah kuota jumlah pendaki Gunung Semeru menjelang Natal dan Tahun Baru. Jumlah penambahan kuota pendaki itu mencapai 1000 orang.

Kepala BB TNBTS Jawa Timur, Ayu Dewi Utari mengatakan biasanya pendaki ke Semeru hanya dibatasi sebanyak 500 orang tiap bulannya. Menurut Dewi, penambahan tersebut dengan perhitungan silih berganti, artinya 1000 orang yang naik, dan 1000 orang ada yang turun.

“Kalau hari biasa ini kita batasi 500, maka pada hari tertentu kita semua sepakat maksimal 1000 yang naik itungannya itu 1000 mulai naik. 1000 yang ada di atas, dan 1000 jalan turun. Jadi sebetulnya ada 3000 yang ada di Semeru dan itu, termasuk 500 pun begitu, 500 naik, 500 diatas, 500 turun. Prosesnya seperti itu, dan itu kita batasi sampai dengan 5 Januari,” terang Ayu.

Penambahan kuota pendakian ini dibuka sejak tanggal 24 Desember hingga 5 Januari. Namun, jalur pendakian kemungkinan ditutup mendadak jika cuaca tak aman bagi pendakian. Sejauh ini Ayu telah berkoordinasi dengan BMKG, cuaca di Wilayah Semeru hingga awal Januari tidak membahayakan, hanya hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Meski begitu pendakian tetap dibatasi hanya sampai di Pos Kalimati. Ini karena dikhawatirkan terjadi hujan intensitas tinggi di puncak Mahameru. Dewi juga berpesan agar calon pendaki mendaftar dahulu ke kantor BB TNBTS atau pos Ranu Pane, serta melengkapi segala persyaratan yang telah ditetapkan oleh BB TNBTS, seperti surat keterangan sehat dari dokter. Usia pendaki tidak boleh kurang dari 10 tahun, dan membawa kembali sampah plastik yang mereka hasilkan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending