KBR68H, Malang - Pabrik Gula Kebun Agung, Malang Jawa Timur menolak bertanggungjawab terhadap empat pekerjanya yang tewas karena keracunan saat membersihkan sisa gula di dalam palung. Kepala bagian Tata Usaha Kebun Agung, Hariyanto mengatakan keempat korban tewas merupakan pekerja dari luar yang bertugas mengambil sisa gula. Kata dia, rekanan yang mengambil gula sisa telah bertahun-tahun bekerja sama. Sehingga ia mengetahui mekanisme atau sistem kerja yang diterapkan, termasuk sistem keamanan dan keselamatan para pekerja. Pabrik Kebun Agung hanya memberikan bantuan biaya evakuasi dan otopsi jenazah.
"Posisi di pabrik, karyawan libur sampai tanggal 8. Korbannya itu pegawai luar, jadi gula sisa itu dijual ke pihak ke tiga. Petugas tadi dari perusahaan pemilik gula tadi. Catatan saya sudah 70 ton. Mungkin di palung ada gula sisa itu sudah lima hari terfermentasi bersama gula. Mungkin mengeluarkan sulfur atau apa itu mungkin, sekarang masih divisum," kata Hariyanto.
Saat ini kepolisian setempat masih menyelidiki penyebab kematian keempat korban. Penyidik meminta keterangan saksi mata yang mengetahui kejadian. Dugaan awal, polisi menemukan unsur kelalaian yang menyebabkan korban tewas. Sebab, para pekerja tak mengenakan alat keselamatan kerja.
Editor: Taufik Wijaya