Bagikan:

Buronan Teroris Fadli Sadama Masih Diperiksa di Mabes Polri

KBR68H, Jakarta- Kepolisian Indonesia saat ini masih memeriksa narapidana kasus teroris, Fadli Sadama. Dia kembali ditangkap selepas buron dari LP Tanjung Gusta, Medan, Juli lalu.

NUSANTARA

Kamis, 05 Des 2013 08:27 WIB

Buronan Teroris Fadli Sadama Masih  Diperiksa di Mabes Polri

teroris, Fadli Sadama, LP Tanjung Gusta, Medan

KBR68H, Jakarta- Kepolisian Indonesia saat ini masih memeriksa narapidana kasus teroris, Fadli Sadama. Dia kembali ditangkap selepas buron dari LP Tanjung Gusta, Medan, Juli lalu.

Fadli Sadama ditangkap di tempat persembunyiannya di Malaysia, 20 November lalu. Juru bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan itu terutama berkaitan dengan dugaan kasus pidana lain yang diduga dilakukan oleh Fadli Sadama.

“Terus dilakukan pemeriksaan saudara Fadli, karena diduga ada beberapa aktivitas teror lainnya yang sedang kita telusuri, termasuk keterlibatan dalam beberapa peristiwa perampokan yang ada di Medan. Kalau selama kabus lebih banyak melakukan pelarian, ya, dari suatu tempat ke tempat lainnya, dari Medan ke Aceh, dari Aceh ke Medan, dari Medan menuju Malaysia melalui pelabuhan Selangor,” terang Boy Rafli Amar kepada KBR68H.

Juru bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar menambahkan, penangkapan Fadli Sadama merupakan hasil kerja sama Mabes Polri dengan Kepolisian Diraja Malaysia. Pasca-penangkapan 20 November lalu, Fadli dibawa ke Indonesia pada 27 November lalu. Karena diduga terlibat dalam pembakaran LP Tanjung Gusta, dan melarikan diri dari penjara, Fadli Sadama kemungkinan bisa dikenakan pasal berlapis, dengan hukuman pidana yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Fadli sebelumnya divonis 11 tahun penjara karena terbukti merampok Bank CIMB Niaga, dan penyerangan markas kepolisian Hamparan Perak, Deli Serdang

Baca: Lapas Medan Terbakar, 15 Taroris Kabur

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending