Bagikan:

BPBD Banyuwangi Pasang 7 Alat Peringatan Dini Tsunami

KBR68H, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur memasang 7 alat peringatan dini tsunami.

NUSANTARA

Sabtu, 07 Des 2013 12:55 WIB

Author

Hermawan

BPBD Banyuwangi Pasang 7 Alat Peringatan Dini Tsunami

alat tsunami, banyuwangi, 7 alat

KBR68H, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur memasang 7 alat peringatan dini tsunami. Alat bantuan dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) ini dipasang di sepanjang pesisir rawan tsunami. Kepala BPBD Banyuwangi Ahmad Wiyono mengatakan, tujuh alat tersebut antara lain dipasang di Pantai Lampon dan Pantai Pancer. Menurut Wiyono, ada 40 Desa rawan tsunami di Banyuwangi. Desa-Desa itu berada di 175 kilometer di garis pantai Banyuwangi. (Baca: Banyuwangi Bangun Shelter Tsunami Berkapasitas 2000 Orang)

“BNPB akan memasang tujuah perangkat alat peringatan dini tsunami. Itu akan dipasang di Pesanggaran dua di Pancer dengan Rajegwesi. Yang kedua di Lampon Kecamatan Siliragung. Yang ketiga di Gerajagan Kecamatan Purwoharjo. Selebihnya dipasang disisi Timur. Mengapa prioritasnya justru di Selatan? Karena yang berhadapan langsung dengan potensi bahaya besar itu adalah yang berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia,”kata Ahmad Wiyono.

Kepala BPBD Banyuwangi Ahmad Wiyono menambahkan, tahun 1994 silam gempa disusul tsunami pernah menerjang pesisir Selatan Banyuwangi. Akibat dari bencana itu sekitar 200-an orang meninggal dan ratusan bangunan rusak. Meski setelahnya Banyuwangi memiliki alat peringatan dini tsunami. Namun alat tersebut hilang dicuri setahun lalu.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur mendapatkan bantuan 10 unit alat peringatan dini longsor. Alat tersebut bantuan dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jawa Timur.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending