Bagikan:

Warga Dusun Nggangin Tanam Pisang di Jalanan

KBR68H, Rembang - Merasa jengkel jalan rusak semakin parah tidak kunjung diperbaiki, warga dusun Nggangin desa Karangsekar Kec. Kaliori menanami jalan kampung, dengan tanaman pisang.

NUSANTARA

Selasa, 25 Des 2012 12:20 WIB

Author

Radio R2B

tanam pisang, jalanan

KBR68H, Rembang - Merasa jengkel jalan rusak semakin parah tidak kunjung diperbaiki, warga dusun Nggangin desa Karangsekar Kec. Kaliori menanami jalan kampung, dengan tanaman pisang.

Sedikitnya tiga titik lubang yang penuh kubangan air ditanami pohon pisang. Selain sebagai wujud protes kepada pemerintah, juga bisa menjadi penanda agar warga yang melintas, lebih berhati hati, utamanya pada malam hari.

Sudir, seorang warga dusun Nggangin desa Karangsekar menuturkan sudah hampir setahun kerusakan jalan dibiarkan.

Aktivitas warga terganggu, akan bepergianpun tak bisa cepat, gara gara banyak lubang. Atas inisiatif sejumlah pemuda, akhirnya jalan ditanami pohon pisang. Mau bagaimana lagi, rakyat kecil tak kuasa menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dan DPRD, sehingga mengambil jalan pintas semacam itu.

Kerusakan jalan lebih parah juga terjadi di sebelah barat desa Karangsekar. Beberapa titik, bahkan aspalnya berubah kubangan air berlumpur, sehingga pengendara sepeda motor harus berhati hati, supaya tidak tergelincir.

Warga desa Karangsekar lainnya, Karjan mengatakan jalur tersebut menghubungkan sejumlah desa, menuju ke Pengkol dan Dresi Wetan. Ketika jalur Pantura macet beberapa waktu lalu, banyak mobil dan truk lewat memanfaatkan jalur alternatif tersebut.

Karjan menuding kerusakan jalan bermula dari seringnya truk pengangkut air pabrik pengolahan ikan dan truk pengangkut tebu. Memang sudah ada upaya pengurukan tanah maupun batu, tetapi tidak mampu bertahan lama. Terkesan selama ini pemerintah mengabaikan pemeliharaan jalan poros desa, padahal sangat berguna untuk mobilitas perekonomian masyarakat. Termasuk dalam waktu dekat, ketika panen raya padi, jalan menunjang aktivitas pengangkutan gabah dari lahan persawahan.

Sementara itu Kepala Seksi Pengembangan Dan Peningkatan Jalan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DPU Kab. Rembang, Sigit Widyaksono mengatakan pihaknya tetap memperhatikan jalan poros antar desa. Memang penanganan secara bertahap, menyesuaikan kekuatan anggaran.

Yang jelas tahun 2013 rencana dana untuk pembangunan, peningkatan mutu dan pemeliharaan jalan tergolong cukup besar. Ia belum bisa memperinci angkanya, karena hari Senin (24 Desember 2012) instansi pemerintah cuti bersama. (Radio R2B)

Sumber: http://radior2b.com/2012/12/24/warga-menyebut-protes-ala-wong-cilik/





Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending