Bagikan:

Wabah Demam Berdarah Landa Desa Babadan, Rembang

KBR68H, Rembang

NUSANTARA

Selasa, 25 Des 2012 12:25 WIB

Author

Radio R2B

demam berdarah, rembang

KBR68H, Rembang – Wabah penyakit demam berdarah menghantui warga desa Babadan Kec. Kaliori.

Secara beruntun 10 hari terakhir ini, menjangkiti 6 orang anak, semuanya berada di kawasan RT 01 RW 04 desa Babadan. Awalnya Fait, kemudian Rudi, menjalar ke Noval, Kholil, Abdul Rozak dan Arifin. Sampai hari Senin (24 Desember 2012), Abdul Rozak dan Arifin masih menjalani perawatan intensif di ruang Flamboyan Rumah Sakit dr R Sutrasno Rembang.

Meski sudah pulang, namun salah satu penderita, Noval harus tetap beristirahat di rumah.
Ayah Noval, Solikhin mengungkapkan serangan nyamuk aydes ayghpeti yang sangat cepat ini, mencemaskan kaum orang tua. Ia menduga gigitan nyamuk berasal dari sebuah lahan pekarangan pinggir sungai, karena selama ini banyak anak bermain bersama di tempat tersebut.

Solikin berharap petugas kesehatan mau datang ke desa Babadan, untuk menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk, sekaligus melakukan fogging atau pengasapan.Warga desa Babadan lainnya, Ngarti mengaku salah satu anaknya sempat mengalami demam tinggi, kemudian langsung dibawa ke Puskesmas. Berdasarkan tes darah, ternyata menderita typhus. Meski demikian ia berulang kali meminta sang anak bermain saja di rumah, jangan terlalu sering ke semak semak dekat rumpun bambu, takut nantinya terkena DB.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Aris Suryono menjelaskan warga pelosok pedesaan biasa menebang bambu, sedangkan bekas potongan dibiarkan begitu saja. Ketika turun hujan, bambu menampung air dan sudah pasti menjadi sarang perkembangan nyamuk.
Aris menyarankan seusai menebang pohon bambu, sebisa mungkin ditutup menggunakan pasir atau tanah. (Radio R2B)

Sumber: http://radior2b.com/2012/12/24/sakitpun-kompak-diduga-karena-bambu/

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending