KBR68H, Pamekasan – Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Pemkab Pamekasan memperkirakan banyak TKI asal daerah itu yang berangkat ke luar negeri menggunakan jasa tekong atau makelar, ketimbang harus memproses secara resmi.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Pemkab Pamekasan Moh. Zakir mengatakan, hal itu bisa dilihat dari catatan dinas terkait jumlah TKI yang melalui jalur resmi hanya 25 orang. Padahal ditengarai ada ratusan TKI yang berangkat dari Pamekasan.
“Faktanya seperti itu, yang tercatat hanya 25 orang sedangkan di masyarakat banyak yang berangkat kerja ke luar negeri,” kata Moh. Zakir.
Padahal menurut Zakir, jika mengikuti prosedur resmi, proses administrasinya tidak bertele-tele dan tidak memakan waktu panjang untuk menunggu.
Zakir menambahkan, ia mengaku kesulitan untuk membendung para tekong TKI itu karena sulit untuk dilacak. “Jalur tekong atau yang biasa disebut jalur belakang masih sangat diminati meski resikonya besar,” jelasnya.
Zakir menambahkan, TKI yang melewati jalur resmi itu berasal dari Kecamatan Pangentenan, Pakong, Batumarmar dan Waru. Sementara Kecamatan Pasean dan Palenga’an yang terdata hanya sedikit.
Rata-rata tujuan merea ke wilayah Timur Tengah, seperti ke Mesir dan Sudan. Sebagian dari mereka ada juga yang menuju Malaysia.
TKI Asal Pamekasan Banyak Gunakan Jasa Tekong
Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Trasmigrasi Pemkab Pamekasan memperkirakan banyak TKI asal daerah itu yang berangkat ke luar negeri menggunakan jasa tekong atau makelar, ketimbang harus memproses secara resmi.

NUSANTARA
Jumat, 28 Des 2012 13:24 WIB

TKI Asal Pamekasan x
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai