Soal UN 2013 di NTB Bertambah Jadi 20 Paket

KBR68H, Mataram- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, H. L. Syafi’i, mengatakan, soal Ujian Nasional (UN) tahun 2013 bertambah menjadi 20 paket. Sebelumnya di tahun 2012 ini, jumlah soal UN hanya 5 paket. Dengan 20 paket soal itu, masing-masing siswa akan mendapatkan soal yang berbeda dalam satu ruang kelas. Hal itu dalam upaya menekan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan UN, khususnya kunci jawaban palsu.
 
“Sangat bodoh kalau dengan model seperti itu, siswa atau orang tua siswa mempercayai adanya kunci jawaban palsu yang beredar melalui Sort Message Service (SMS). Bagaimana bisa mau menjawab soal yang diacak dan berbeda itu. Inilah sistem untuk pendidikan karakter atau kejujuran di tahun 2013 nanti,” kata Syafi’i, bersama Rektor Universitas Mataram (Unram), Sunarpi di kantornya, hari ini.
 
Syafi’i mengungkapkan, pelaksanaan UN tingkat SD dan SMP sederajat masih dilaksanakan Dikpora NTB. Sementara, UN tingkat SMA sederajat akan dilaksanakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dalam hal ini Unram. Pelaksanaan UN utama tingkat SMA/MA digelar tanggal 15-18 April 2013. UN susulan tingkat SMA/MA tanggal 22-25 April 2013. UN utama tingkat SMP sederajat tanggal 22-25 April 2013 dan UN susulan tanggal 29 April hingga 2 Mei 2013.
 
“Ujian paket B periode I tanggal 22-24 April 2013 dan periode II bulan Juli 2013. Mata pelajaran yang diujikan sebanyak 5 buah. Sementara paket C tanggal 15-18 April 2008. Paket C dibagi menjadi 3 jurusan, yakni IPA, IPS dengan 7 mata pelajaran dan Kejuruan dengan 4 mata pelajaran. Pelaksanaan UN sekolah formal pada pagi hari dan sekolah non formal digelar siang hingga sore hari,” terang H. L. Syafi’i.
 
Rektor Unram, H. Sunarpi, mengatakan, UN tahun 2013 merupakan pekerjaan yang berat bagi PTN se-Indonesia, termasuk Unram. Karena, dari perencanaan, pengawasan, pencetakan, pendistribusian soal, pengamanan, pelaksanaan, pengindaian hingga pelaporan hasil UN akan dilaksanakan Unram. Bahkan, penentuan dan pemberian surat tugas kepada para pengawas UN di setiap ruang kelas dikeluarkan Rektor Unram.
 
“Dulu tugas kami tidak sebanyak itu. Makanya kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dikpora, percetakan, kepolisian, pers dan pihak lainnya. Termasuk, tahun depan kita diberi kewenangan untuk menentukan lokasi penyimpanan soal. Dulu kan di setiap Polsek, nah sekarang tergantung kita. Nanti kita minta bantuan aparat kepolisian untuk menjaganya,” terang Sunarpi.