KBR68H, Pati - Ulat gagak yang sempat merebak dan menyambangi belasan rumah warga Desa Doropayung Kecamatan Tayu, bukan ulat yang berbahaya. Hewan tersebut, pertumbuhan dan perkembangbiakannya, dilingkungan yang lembab dan berlumut.
Munculnya ribuan ulat gagak yang masuk di belasan rumah di Desa Dororejo Kecamatan Tayu itu, tidak akan terjadi jika kesehatan lingkungan selalu bersih. Dan perkembangan ulat tersebut, terjadi ketika musim hujan, dan kondisi udara yang lembab. Biasanya tempat berkembang biaknya ulat ini disampah, dan tembok-tembok lembab dan berlumut.
Kepala Laboratorium Pengamatan Hama & Penyakit Tanaman (LPHPT) Pati Ir Sofwan Bakry saat diwawancara di kantornya mengatakan, di tempat lembab biasanya menjadi tempat berkembang biaknya ulat gagak.
“Kalau ada lumut menempel ditembok, disanalah tempat berkembang biaknya. Dan iti masih misteri bagi saya. Karena datangnya seperti itu, tidak berbahaya bagi manusia, dan siklus hidupnya tidak banyak diteliti, karena tidak merusak tanaman,” jelasnya.
Dari pengamatan yang selama ini LPHPT, tutur Sofwan Bakry, ulat gagak yang tidak merusak tanaman, maupun tidak mengakibatkan gatal-gatal bagi orang yang menyentuhnya. Karena makanan ulat itu, lumut. Agar tidak terganggu dengan ulat-ulat gagak itu, cara paling efektif membersihkan lumut yang ada ditembok-tembok disekitar rumah.
Sumber:http://www.pasfmpati.com/101/index.php?option=com_content&view=article&id=4024:ulat-gagak-tidak-berbahaya-bagi-manusia&catid=1:latest-news
Ribuan Ulat Gagak Masuk ke Desa Dororejo
KBR68H, Pati - Ulat gagak yang sempat merebak dan menyambangi belasan rumah warga Desa Doropayung Kecamatan Tayu, bukan ulat yang berbahaya.

NUSANTARA
Rabu, 26 Des 2012 13:25 WIB

ulat gagak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai