KBR68H, Rembang – Gencarnya promosi produk susu formula bisa menghambat sosialisasi air susu ibu (ASI) eksklusif di kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Belakangan ini pemasaran susu formula tidak hanya memanfaatkan promosi melalui media televisi, tetapi sudah merambah langsung kepada kaum ibu, kader Posyandu dan bahkan tenaga kesehatan.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Jawa Tengah Ramadani Yuniarco mengungkapkan hal itu saat kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati Rembang No 46 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif, di gedung Balai Kartini Rembang, hari ini.
“Jangan heran kalau sekarang ada perawat maupun bidan bukannya menyarankan penggunaan ASI kepada balita, tetapi justru ikut mempromosikan susu formula. Tentu sangat memprihatinkan,“ jelas Ramadani.
Ia berharap di kabupaten Rembang hal itu tak terjadi. Padahal berdasarkan riset kesehatan, balita pengguna susu formula, kelak rentan terkena penyakit kanker anak, jantung dan diabetes. Selain itu juga beresiko terhadap kesehatan mental.
Menurutnya perangkat daerah harus serius mendukung ASI eksklusif. Apalagi ada aturan Peraturan Bupati atau Perbup pasal 18 dan 19 soal larangan bagi tenaga kesehatan maupun penyelenggara pelayanan kesehatan mempromosikan susu formula bayi. Kalau melanggar, pasal 20 mencantumkan sanksi teguran lisan, tertulis dan pencabutan izin.
Promosi Susu Formula di Rembang, Ancam Pemberian ASI
Gencarnya promosi produk susu formula bisa menghambat sosialisasi air susu ibu (ASI) eksklusif di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Belakangan ini pemasaran susu formula tidak hanya memanfaatkan promosi melalui media televisi, tetapi sudah merambah langsun

NUSANTARA
Selasa, 18 Des 2012 19:13 WIB

Promosi Susu Formula, ASI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai