Gencarnya promosi produk susu formula bisa menghambat sosialisasi air susu ibu (ASI) eksklusif di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Promosi susu formula tak hanya melalui televisi, tetapi langsung kepada para ibu, kader Posyandu dan tenaga kesehatan.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Jawa Tengah, Ramadani Yuniarco mengatakan, ada perawat dan bidan yang malah menyarankan penggunaan susu formula ketimbang ASI.
Padahal berdasarkan riset kesehatan, balita pengguna susu formula rentan terkena penyakit kanker anak, jantung dan diabetes. Selain itu juga berisiko tehadap kesehatan mental.
Menurutnya, pemerintah daerah harus serius mendukung ASI eksklusif. Pasalnya, sudah ada Perbup pasal 18 dan 19 yang tenaga kesehatan maupun penyelenggara pelayanan kesehatan mempromosikan susu formula bayi. Kalau melanggar, pasal 20 mencantumkan sanksi teguran lisan, tertulis dan pencabutan izin.
Andri Purwantoro, selaku Program Koordinator Plan Indonesia Rembang, mengatakan,
banyak faktor seorang ibu enggan memberikan ASI eksklusif. Kalau sosialisasi diperbanyak, Andri ingin pesannya sampai ke masyarakat. Mulai dari bagaimana persiapan selama mengandung hingga sesudah melahirkan.
Sumber: http://radior2b.com/2012/12/18/sanksi-sampai-pencabutan-izin/
Promosi Susu Formula Ancam Sosialisasi ASI
Gencarnya promosi produk susu formula bisa menghambat sosialisasi air susu ibu (ASI) eksklusif di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Promosi susu formula tak hanya melalui televisi, tetapi langsung kepada para ibu, kader Posyandu dan tenaga kesehatan.

NUSANTARA
Kamis, 20 Des 2012 11:21 WIB

asi, susu formula
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai