Bagikan:

Pintu Waduk Panohan Dibuka karena Lebihi Kapasitas

Pintu air Waduk Panohan Kecamatan Gunem, Rembang Jawa Tengah, harus dibuka karena sudah melebihi kapasitas. Dua hari terakhir ini, kiriman air dari pegunungan sekitar Desa Pasucen Kecamatan Gunem yang masuk ke dalam waduk semakin meningkat, bahkan limpasa

NUSANTARA

Jumat, 28 Des 2012 16:48 WIB

Author

Radio R2B

Pintu Waduk Panohan

KBR68H, Rembang - Pintu air Waduk Panohan Kecamatan Gunem, Rembang Jawa Tengah, harus dibuka karena sudah melebihi kapasitas. Dua hari terakhir ini, kiriman air dari pegunungan sekitar Desa Pasucen Kecamatan Gunem yang masuk ke dalam waduk semakin meningkat, bahkan limpasan air pintu air (spillway) diatas  45 centimeter.

Petugas Operator Waduk Panohan Kecamatan Gunem, Misbakhudin menjelaskan, saat pintu air segera dibuka untuk mengantisipasi bendungan jebol. Tetapi kemungkinan itu relatif kecil, karena tergolong masih proyek baru.

Ia meminta masyarakat daerah hilir diminta tetap tenang, karena debet air yang keluar melalui pintu air, selalu dipantau. Begitu tampungan normal kembali, operasional pembukaan pintu air akan dihentikan.

Misbakhudin menambahkan kondisi waduk sudah pasti cepat dangkal akrena banyak menerima air berlumpur. Ia menduga hutan kawasan hulu gundul dan kalaupun ada penghijauan, tanaman kerasnya masih berukuran kecil. Paling rawan di sebelah utara waduk, kedalaman semula rata-rata 10 meter, dan sekarang kian menyusut.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Suharso mengatakan, Waduk Panohan memiliki fungsi strategis sebagai pengendali banjir di sepanjang daerah aliran sungai wilayah kecamatan Gunem, Sulang, Pamotan hingga Sungai Bagan Lasem.

Jika Waduk Panohan Kritis, maka desa-desa di daerah rawan bencana, harus siap mengantisipasi. Koordinasi dengan penjaga waduk akan menjadi sangat penting, terutama pada puncak curah hujan bulan Februari mendatang.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending