Bagikan:

Peternak Itik di Rembang Waspada Flu Burung

Para peternak itik di Kabupaten Rembang meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya virus flu burung. Baru tahun ini virus tersebut menyerang itik, padahal sebelumnya lebih banyak pada ternak ayam. Di kabupaten Rembang, saat pendataan tahun 2005 lalu, p

NUSANTARA

Jumat, 21 Des 2012 17:57 WIB

Author

Radio R2B

Rembang, Flu Burung

KBR68H, Rembang – Para peternak itik di Kabupaten Rembang meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya virus flu burung.

Baru tahun ini virus tersebut menyerang itik, padahal sebelumnya lebih banyak pada ternak ayam. Di kabupaten Rembang, saat pendataan tahun 2005 lalu, populasi itik mencapai 99.431 ekor, tersebar di kecamatan Rembang, Kaliori, Pamotan, Lasem dan Bulu. Per tahun diprediksi mampu menghasilkan 7 juta telur, sehingga merupakan potensi yang cukup bagus.

Ngadiran, seorang peternak itik di Kelurahan Sidowayah Rembang menjelaskan belakangan ini jumlah itik mati masih wajar, tidak pasti setiap hari, itupun satu atau dua ekor. Ia menduga bukan karena flu burung, tetapi gara gara dampak perubahan cuaca.

Berdasarkan tahun sebelumnya, ternak mati akan semakin rawan, ketika puncak musim penghujan. Untuk sementara, peternak mengantisipasi dengan menjaga kebersihan pakan dan sanitasi kandang.

Kepala Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Rembang, Suratmin menjelaskan kasus kematian unggas di kabupaten Rembang sepanjang tahun 2012, diketahui terkena penyakit ND atau tetelo.

Meski demikian semua pihak harus bersama sama mewaspadai virus flu burung yang konon bermutasi ke jenis lain dan belum ada obatnya sampai sekarang. Termasuk petugas mantri hewan, diminta aktif turun untuk cepat mendeteksi kemungkinan penyebaran flu burung.

Suratmin mengingatkan masyarakat kalau ada kasus kematian unggas, segera laporkan kepada Posko Flu burung Dinas Pertanian Dan Kehutanan. Selain itu, bangkai unggas musti dikubur dan dibakar. Ia juga meminta agar peternak  rutin menjaga kebersihan kandang, menyemprotkan cairan desinfektan secara berkala. Tak lupa, kata dia, seusai kontak langsung dengan unggas, biasakan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Begitu muncul tanda tanda batuk disertai demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending