KBR68H, Nunukan - Petani di wilayah perbatasan Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur masih mengandalkan alat angkut tradisional untuk membawa hasil panen mereka.
Hal ini disebabkan masih minimnya infrastruktur jalan di wilayah Sebatik. Anggota Komisi III DPRD Nunukan Muhammad Saleh mengatakan, akibat minimnya infrastruktur jalan membuat petani di wilayah perbatasan kesulitan memasarkan hasil kebun mereka."Hasil panen itu sampai berminggu-minggu belum bisa dikeluarkan, karena menunggu pengangkutan secara tradisional. Kalau ada jalan, maka hari ini panen hari ini juga bisa langsung diangkat dijual. Mereka perlu kita bantu bagaimana melancarkan distribusi produksi mereka," kata Muhammad Saleh.
Anggota Komisi III DPRD Nunukan Muhammad Saleh menambahkan, minimnya infrastruktur jalan membuat petani di wilayah perbatasan Sebatik hanya bisa menjual hasil panen mereka ke Malaysia. Selain sawit, Sebatik juga terkenal sebagai penghasil coklat serta durian dengan kualitas bagus.