Penjual Terompet Tahun Baru dan Petasan Menjamur di Mataram

KBR68H, Mataram- Penjual terompet tahun baru yang terbuat dari kertas maupun plastik dan petasan menjamur di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Mereka khususnya berada di pusat-pusat perbelanjaan atau keramaian. Pusat perbelanjaan seperti di Cakranegara, Ampenan dan Mandalika terlihat para pedagang terompet dan petasan berjejer di pinggir jalan. Mereka berjualan menggunakan kayu atau bambu yang bisa dipikul kemana-mana.

"Hampir setiap akan tahun baru saya berjualan terompet di sini. Kalau tidak laku tahun ini, saya simpan dan saya jual lagi tahun depan. Nah kalu ada acara keramaian, saya juga menjualnya di sana," kata salah seorang pedagang Terompet di Cakranegara, Inaq Sainah.

Sainah mengungkapkan, harga terompet bervariasi dari bahan pembuatan dan jenisnya. Harga terompet menggunakan kertas berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu. Terompet yang menggunakan plastik berkisar Rp 7500 hingga Rp 30 ribu. Dari harga tersebut, penjual mendapat keuntungan seribu hingga Rp 3 ribu per buah. Tapi, jika membuat sendiri, maka keuntungan yang didapat bisa lebih banyak.

"Tapi tingkat kerusakan saat membuat juga tinggi, sehingga perlu keahlian dan kesabaran membuat itu. Keuntungan juga tidak terlalu besar, karena pembeli sudah memilih-milih akibat makin banyaknya pedagang yang menjual terompet ini. Dulu kan saingan sedikit, jadi terompet banyak yang terbelia. Sekarang makin sedikit, tapi kami coba peruntungan dengan terus berjualan," jelas Sainah.

Selain terompet, di jual juga, mainan anak-anak, seperti boneka, topeng dan lainnya. Hal itu dilakukan untuk memberikan pilihan kepada para pembeli. Tahun baru juga identik dengan petasan dan kembang api, sehingga banyak yang membeli."Selain saat bulan puasa, saat tahun baru masyarakat banyak yang membeli kembang api dan petasan," tutur Sainah.