Pemilihan Kaur Keuangan Desa di Rembang Batal Karena Setoran Rp 55 Juta

KBR68H, Rembang - Pemilihan Kepala Urusan Keuangan di Desa Trembes Kecamatan Gunem, Rembang, Jawa Tengah, yang sedianya berlangsung hari batal. Hal itu dipicu oleh protes sejumlah calon yang merasa keberatan menyetor uang Rp 55 juta, kalau terpilih.

Awalnya lima calon maju dalam penjaringan Kaur Keuangan yakni Mudrik, Haryati, Darmawan, Anni Ashari dan Ulin Nuha. Soal biaya tes Rp 7,5 juta ditanggung semua calon, tidak ada masalah. Namun sejumlah calon angkat tangan, harus membayar Rp 55 juta, kalau kelak jadi terpilih. Begitu mencuat, belakangan panitia seleksi justru mengundurkan diri.

Mudrik, salah satu calon menuturkan dari total bengkok sawah garapan Kaur Keuangan 2,3 hektar, muncul rencana di kalangan calon nantinya akan diserahkan sepertiga hektar untuk kas desa. Ia sendiri tidak setuju dengan penetapan uang setinggi itu.

Sekretaris Desa Trembes Endro Kurniawan mengatakan, pihak desa belum mengambil tindakan apapun, karena ingin menunggu situasi mereda. Arahan dari kecamatan Gunem juga sangat diperlukan, untuk menengahi konflik tersebut.

Camat Gunem, Teguh Gunawarman menyarankan sebaiknya ada pembentukan panitia baru yang mampu menjalankan semua tahapan penjaringan secara bersih dan jujur.

Soal setoran uang Rp 55 juta, menurutnya terlalu besar. Ia mempersilahkan dimusyawarahkan ulang. Intinya jangan sampai muncul pemaksaan, manakala ada keberatan. Apalagi ketentuan itu bersifat tidak mengikat, di luar aturan resmi.

Teguh menambahkan belum disepakati kapan pemilihan Kaur Keuangan Desa Trembes dilanjutkan lagi. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah desa, kecamatan sebatas memfasilitasi saja.

Kisruh pemilihan perangkat desa, belakangan kerap terjadi. Sebelum menimpa Desa Trembes, kekacauan juga sempat muncul di Desa Jeruk Kecamatan Pancur. (Radio R2B Rembang)