KBR68H, Jakarta – Pemanfaatan energi matahari untuk pembangkit listrik di Papua akan ditingkatkan. Institut Teknologi Bandung ITB akan bekerjasama dengan swasta dan Pemerintah Pusat untuk memperluas pembangkit listrik tenaga surya di sana.
Pemimpin Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya ITB Armi Susandi mengatakan ITB juga akan menyiapkan sumber daya manusia di Papua untuk menopang kelancaran program ini.
“Kita punya rencana untuk mencoba dengan berbagai stakeholder, termasuk dengan ESDM untuk mengembangkan di berbagai tempat. Nah, hari ini kita workshop dua hari tentang energi surya ini. Kita tengah melihat peluang lain untuk mengembangkan di daerah lain, khususnya di kawasan terisolir seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Jayapura. Kita lagi jajaki kerjasama dengan Pertamina. (Tapi apa akan jadi berbayar?) Nah, lihat mekanismenya. Kalau misalnya mekanisme pembangunannya melalui pendanaan internasional atau swasta, maka tak akan bayar. Tapi kalau lewat proyek pemerintah mungkin akan bayar,” jelas Armi Susandi.
ITB bekerjasama dengan Universitas Twente, Belanda telah membangun pembangkit listrik tenaga surya untuk Pemerintah Kota Jayapura. Pembangkit hibah ini bisa menghasilkan daya listrik 52 ribu KWh per tahun. Dengan adanya bantuan ini, Pemerintah Kota Jayapura bisa menghemat biaya listrik Rp 2 juta per bulan karena hanya menggunakan pasokan listrik PLN pada malam hari. Pembangkit ini dipasang di atas Gedung Balai Kota.
Pemanfaatan Pembangkit Listrik Matahari di Papua akan Diperluas
Pemanfaatan Pembangkit Listrik Matahari di Papua akan Diperluas

NUSANTARA
Jumat, 14 Des 2012 15:22 WIB

Pembangkit Listrik Matahari, Papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai