Solidaritas Nasional untuk Papua (NAPAS) mendesak pemerintah membuka akses bagi jurnalis untuk bisa meliput di Bumi Cenderawasih.
Koordinator NAPAS Marthen Goo menilai selama ini Tanah Papua masih tertutup bagi jurnalis Keberadaan jurnalis dinilai penting untuk mengungkap aksi-aksi kekerasan yang menimpa warga di sana. Selain itu, NAPAS mendesak dibentuknya tim investigasi kasus kekerasan Papua.
"Tim investigasi itu harus dibuka. Misalnya, tim pencari fakta kebenaran. Ketiga, negara harus membuka ruang demokrasi bagi orang Papua. Misalnya, lewat dialog. Tapi kalau tiga tuntutan ini negara tidak mau kabulkan, kami justru lihat negara ingin punahkan orang Papua,” kata Marthen.
Akses terhadap jurnalis, khususnya wartawan asing di Papua sampai saat ini dibatasi. Bahkan ada jurnalis yang sampai harus menyamar menjadi turis untuk bisa meliput di sana. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa berjanji meninjau kasus ini. Namun ia menegaskan, pembatasan akses itu untuk melindungi para pewarta ini dari aksi kekerasan.
Napas: Wartawan Harus Bebas Meliput di Papua
Solidaritas Nasional untuk Papua (NAPAS) mendesak pemerintah membuka akses bagi jurnalis untuk bisa meliput di Bumi Cenderawasih.

NUSANTARA
Rabu, 19 Des 2012 12:49 WIB

papua, wartawan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai