Bagikan:

Mahasiswa Tuntut Kepala Kemenag Pamekasan Turun dari Jabatannya

Puluhan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pemuda Menggugat (MPM), siang ini, melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Kementerian Agama (kemenag) Pamekasan. Mereka menuntut kemenag mundur dari jabatannya karena sudah tidak pantas dan tidak caka

NUSANTARA

Kamis, 27 Des 2012 13:26 WIB

Kepala Kemenag Pamekasan

KBR68H, Pamekasan -  Puluhan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pemuda Menggugat (MPM),  siang ini, melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Kementerian Agama (kemenag) Pamekasan. Mereka menuntut kemenag mundur dari jabatannya karena sudah tidak pantas dan tidak cakap dalam memimpin Kemenag Pamekasan.
 
Salah satu peserta aksi  Budiman mengatakan, mereka mendesak Kemenag Pusat dan Jawa Timur agar mengecam dan menindak tegas Kepala Kemenag Pamekasan Normaluddin. Ini terkait dengan sikap dan tindakan arogannya dengan memungut dan memotong gaji guru di lingkungan kemenag.
 
Bahkan Normaluddin juga mengancam wartawan yang memberitakan soal pungutan dan pemotongan gaji untuk pelaksanaan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag tersebut.
 
MPM dalam aksi demo itu menuntut Normaluddin menghentikan tindakan arogansi terhadap wartawan dan pekerja pers. Kemenag Pamekasan juga diminta harus bertanggung jawab penuh terhadap pemukulan wartawan beberapa waktu lalu, serta menuntut Normaluddin mundur dari jabatannya  karena melanggar aturan Kitap Undang- undang Hukum Pidana (KUHP).
 
“Kami menuntut Normaluddin mundur sebagai Kepala Kemenag, sebab dia telah berlaku tidak seperti Kepala Kemenag yang berwibaw. Bahkan dia telah bersikap arogan terhadap masyarakat Pamekasan,” ungkapnya.
 
Sementara Normaluddin saat menemui peserta aksi mengatakan bahwa persoalan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ia mengaku sudah meminta maaf.  “ Saya sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan, jadi tolong jangan diperpanjang,” pinta Normaluddin.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending