Bagikan:

Kepala Kemenag Pamekasan Ancam Wartawan

Kepala Kementerian Agama Pamekasan, Madura Normaluddin mengancam akan membunuh wartawan Jawa Pos biro Radar Pamekasan, Sukma Firdaus.

NUSANTARA

Kamis, 20 Des 2012 11:24 WIB

wartawan, kemenag, Pamekasan, ancaman

Kepala Kementerian Agama Pamekasan, Madura Normaluddin mengancam akan membunuh wartawan Jawa Pos biro Radar Pamekasan, Sukma Firdaus.

Ancaman muncul setelah Sukma memberitakan dugaan pemotongan gaji pegawai negeri di bawah naungan kemenag sebesar Rp. 100 ribu pada bulan Desember 2012 serta Rp 100 ribu pada Januari 2012. Uang tersebut akan digunakan pada Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag.

Normaluddin mendatangani kantor Kantor Radar Pamekasan didampingi dua stafnya. Saat bertemu Sukma, Normaluddin langsung mengeluarkan ancaman.

"Saya ini bajingan. Saya pernah jadi wartawan. Saya juga ulama. Kebetulan saja saya jadi kepala Kemenag sekarang. Jangan macam-macam sampeyan sama saya. Saya siapkan uang ratusan juta untuk menyingkirkan sampeyan,” kata Normaluddin.

Setelah Sukma memberikan klarifikasi, orang nomor satu di jajaran kementerian agama itu tidak terima. Dia marah bahkan mengancam untuk menyingkirkan wartawan tersebut.
 
“Data itu saya peroleh secara valid dan buktinya ada. Cuma yang saya sesalkan, kenapa harus mengancam seperti itu kalau semua itu memang tidak benar adanya,” jelas Sukma.

Setelah berita ini muncul Normaluddin mengatakan, kabar itu hanya fitnah untuk menyudutkan Kemenag. Katanya, Kemenag dengan media adalah mitra kerja.
 
Menurut Normaluddin dugaan pemotongan gaji guru untuk sumbangan hari Amal Bakti Kemenag tidak benar, semua staf menyumbang secara pribadi untuk melaksanakan hari bakti Kemenag tersebut.

“Jadi tidak benar kalau kami melakukan pungutan dan melakukan pemotongan gaji guru, itu semua fitnah,”  katanya.
 
Sumber: http://www.karimatafm.com/news/detail/4636/1/menulis-dugaan-pungli-kemenag-ancam-bunuh-wartawan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending