Bagikan:

Jabar Terburuk Dalam Kasus Intoleransi

Jawa Barat mendapat rapor merah terkait kasus kekerasan, intoleransi agama dan pelanggaran Hak Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB). Sepanjang 2012, telah terjadi 40 kasus pelanggaran. Posisi kedua ditempati Nangroe Aceh Darussalam (20 kasus), Jawa Te

NUSANTARA

Kamis, 20 Des 2012 16:40 WIB

intoleransi, agama, jawa barat

Jawa Barat mendapat rapor merah terkait  kasus kekerasan, intoleransi agama dan pelanggaran Hak Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB). Sepanjang 2012, telah terjadi 40 kasus pelanggaran. Posisi kedua ditempati Nangroe Aceh Darussalam (20 kasus), Jawa Tengah (15 kasus), dan Jawa Timur (15 kasus).

Tahun 2011, pelanggaran di Jabar mencapai 55 kasus atau 58%. Pada 2010, Jawa Barat dan Banten juga menempati peringkat pertama untuk tindakan intoleransi dengan 44 kasus.

Hal ini terungkap dalam peluncuran Laporan Akhir Tahun Kebebasan Beragama dan Toleransi di Jawa Barat, yang diselenggarakan The Wahid Institute, Yayasan Fahmina dan Pemuda Lintas Iman (PELITA) Cirebon.

Melihat dari sisi periode, peristiwa pelanggaran paling banyak terjadi di bulan Mei dan Agustus. Bentuk tindakan yang terjadi meliputi kriminalisasi keyakinan, pembatasan/pelarangan ibadah, penyegelan rumah ibadah dan lain-lain.

Temuan ini menunjukkan  pemerintah dan aparat  lemah dalam penegakan hukum dan  membuat para pelaku tidak jera melakukan aksi intimidasi secara terus-menerus.

Ketua Majelis Pengurus Yayasan Fahmina Marzuki Wahid mengatakan, temuan ini adalah sesuatu yang sangat penting, karena bisa mengetahui potret Jawa Barat di akhir tahun. Menurutnya, Jabar mendapat “Rapor Merah” karena peristiwa-peristiwa pelanggaran kebebasan beragama.

Sementara, menurut perwakilan dari The Wahid Institute laporan ini dibuat untuk memantau dan memastikan para pemeluk agama dapat menjalankan keyakinan agamanya dengan baik. Sekaligus mendorong pemerintah untuk memberikan jaminan dan perlindungan, kepada seluruh masyarakat dalam menjalankan ibadahnya masing-masing. Aktifis GP Ansor Cirebon Marzuki Rais menambahkan, ini persoalan yang sangat berat, karena menyangkut 2 hal yakni, pemahaman keagamaan dan lembaga negara.

Sumber:  http://suaragratiafm.wordpress.com/2012/12/20/rapor-merah-buat-jawa-barat/


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending