Bagikan:

ISI Pecahkan Rekor Muri

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta bekerjasama dengan Yayasan Kertagama telah berhasil memecahkan rekor MURI dengan melakukan pentas karawitan terlama di Indonesia. Acara ini dimulai pada Kamis pekan lalu pukul 10.00 WIB dan berakhir pada Jumat (14/

NUSANTARA

Senin, 17 Des 2012 19:28 WIB

Author

Radio Unisi

ISI Pecahkan Rekor Muri

KBR68H, Yogyakarta- Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta bekerjasama dengan Yayasan Kertagama telah berhasil memecahkan rekor MURI dengan melakukan pentas karawitan terlama di Indonesia. Acara ini dimulai pada Kamis pekan lalu pukul 10.00 WIB dan berakhir pada Jumat (14/12) pada waktu yang sama.

Acara pemecahan rekor ini diikuti sedikitnya 450 pengrawit dari 17 grup yang terdiri dari 3 grup dari ISI sendiri dan 14 grup dari luar ISI yang merupakan murid-murid SMK, mahasiswa-mahasiswa UGM, dosen-dosen ISI dan juga para pelaku seni di sekitaran Yogyakarta.

Dalam pementasan karawitan ini, gending atau lagu yang dibawakan oleh para peserta dilantunkan terus menerus tanpa jeda (nonstop) selama 24 jam.

Pembukaan acara pemecahan rekor MURI pementasan karawitan terlama dihadiri Rektor ISI Yogyakarta AM Hermien Kusmayati, Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat, KPH. Indrokusumo dari Pura Pakualaman dan perwakilan dari MURI.

Menurut Ketua Panitia, Sumaryoto yang juga Dosen Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, acara dengan kemasan seperti ini baru pertama kali di lakukan di Indonesia bahkan di dunia. Alasan dilakukannya pemecahan rekor ini adalah untuk menyadarkan publik bahwa seni Karawitan yang asli Indonesia ini harusnya bisa masuk UNESCO. Selain itu, acara ini juga dibuat dalam rangka merangkul para pelaku seni di luar kampus agar tidak ada jarak antara lembaga pendidikan seni dengan masyarakat. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa lembaga pendidikan seni seperti ISI juga membutuhkan masyarakat dalam menjaga, merawat dan mengembangkan seni daerah.

Ke-17 grup yang menjadi peserta dalam acara ini dipilih berdasarkan eksistensi mereka dalam membawakan seni Karawitan. Mereka dipilih karena memiliki kegiatan rutin dan dianggap memiliki nilai lebih dalam dunia karawitan. Setiap grup terdiri dari kurang lebih 25 pengrawit yang diberi waktu tampil kurang lebih 2 jam. Selama pertunjukkan di Pendopo Ki Panjang Mas, Kompleks Kampus ISI Yogyakarta, Sewon, Bantul, para peserta tidak hanya tampil membawakan lagu-lagu tradisional tetapi juga membawakan gending kreasi, yaitu sebuah gending dengan lagu baru namun komposisinya tetap menggunakan komposisi lama atau klasik.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending