Bagikan:

DPRD Mojokerto Pesimistis Permasalahan PKL Bisa Tuntas

NUSANTARA

Selasa, 11 Des 2012 11:33 WIB

Author

Radio Maja

Mojokerto, PKL

KBR68H, Mojokerto -  Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, tengah sibuk menata keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL )di wilayahnya. Ini dilakukan agar kehadiran mereka di sejumlah kawasan tidak justru mengurangi keindahan dan ketertiban kota Mojokerto.
Namun, upaya ini dianggap masih setengah hati, karena Pemkot dinilai hanya fokus pada PKL Joko Sambang dan Alun-alun kota yang sebentar lagi akan direlokasi. Penilaian ini datang dari kalangan DPRD Kota Mojokerto yang pesimistis Pemkot mampu melakukan penataan PKL secara total.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Mojokerto Sonny Basuki Rahardjo mengatakan, sejauh ini Pemkot masih berkonsentrasi terhadap dua paguyuban PKL saja. Yakni PKL Joko Sambang dan Himpunan Pedagang Alun-alun Mojokerto (HIPAM). ’’Padahal masih banyak PKL yang belum disentuh sama sekali,’’ ungkap Sonny.

Kata Sonny, PKL yang selama ini terkesan dibiarkan adalah PKL di sepanjang Jalan Niaga, Jalan Karyawan, Jalan Veteran, Jalan Benteng Pancasila dan Jalan Majapahit sebelah selatan. ’’Kalau sudah muncul paguyuban, baru dilakukan penataan. Saya rasa itu bukan langkah yang bagus untuk dilakukan,’’ tambah Sonny.

Relokasi dua paguyuban PKL yang dilakukan Pemkot Mojokerto sebenarnya sudah tepat. Hanya saja, nantinya dikhawatirkan akan memicu munculnya PKL-PKL lain, yang ujung-ujungnya juga meminta perlakuan serupa. ’’Pemkot tidak punya kekuatan untuk menampung semua. Makanya, harus segera dilakukan pendataan agar jumlah PKL tak terus berkembang,’’ kata Sonny yang juga sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto ini.

Untuk itu, Sonny mendesak, Pemkot memanfaatkan sejumlah lokasi yang selama ini dinilai mati suri sebagai lahan PKL. Diantaranya adalah eks pasar Kliwon. Lokasi ini dinilai representatif karena berada di tengah kota. Sementara 21 Desember nanti, ratusan PKL Alun-alun kota Mojokerto resmi menempati kawasan Benteng Pancasila. Mereka menyusul PKL Joko Sambang yang telah lebih dulu menempati lokasi ini sejak setahun lalu. Upaya relokasi inipun menelan anggaran hingga milyaran rupiah. (Radio Maja)


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending