Bagikan:

Dinkes Pati Ajak Warga Giatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

KBR68H, Pati - Seiring berjangkitnya serangan demam berdarah, yang mulai merambah di Kabupaten Pati, Dinas Kesehatan mengajak masyarakatnya, untuk kembali menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

NUSANTARA

Jumat, 07 Des 2012 11:48 WIB

Author

Radio PAS FM

demam berdarah, fogging, pati

KBR68H, Pati - Seiring berjangkitnya serangan demam berdarah, yang mulai merambah di Kabupaten Pati, Dinas Kesehatan mengajak masyarakatnya, untuk kembali menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sebab fogging atau pengasapan, tidak akan mematikan jentik nyambuk penyebab demam berdarah.
 
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menutup, mengubur, dan menguras, akan lebih efektif untuk memutus perkembang nyamuk aedes aegipty.  Sedang fogging atau pengasapan, hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedang jentik nyamuk masih berpeluang untuk menyebarkan penyakit demam berdarah yang mematikan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Dr Edi Sulistiono, kepada PAS Pati mengatakan, fogging hanya bersifat selektif dilakukan di tempat-tempat yang sudah ada warganya yang terjangkiti. Namun dalam upaya pencegahannya, memang warga dimusim pancaroba seperti sekarang ini, perlu menggiatkan PSN.

“Makanya fogging tetap kita laksanakan tapi secara selektif, yang selanjutnya PSN yang kita tingkatkan,” tegasnya.

Dr Edi Sulistiono juga berharap, dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk ini, masyarakat yang harus proaktif.  Terutama ditempat-tempat penampungan air,  yang menjadi media dan sarang untuk berkembang biak nyamuk.

Dari Januari hingga November 2012, warga Pati yang terjangkiti demam berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegipty, sudah mencapai 156 orang, beberapa diantaranya ada yang meninggal dunia.(Radio Pas FM Pati)


Sumber:http://www.pasfmpati.com/101/index.php?option=com_content&view=article&id=3976:dinkes-ajak-masyarakat-psn-ketimbang-fogging&catid=1:latest-news

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending