Bagikan:

Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau NTB Turun

Berkurangnya jatah yang diperoleh NTB dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahun 2013 ini berimbas kepada jatah yang diterima oleh kabupaten kota, baik sebagai kabupaten penghasil maupun tidak. Tahun 2013, NTB mendapatkan DBH CHT sebesar Rp

NUSANTARA

Senin, 31 Des 2012 14:42 WIB

Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau NTB

KBR68H, Mataram- Berkurangnya jatah yang diperoleh NTB dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahun 2013 ini berimbas kepada jatah yang diterima oleh kabupaten kota, baik sebagai kabupaten penghasil maupun tidak. Tahun 2013, NTB mendapatkan DBH CHT sebesar Rp 176 miliar. Jumlah itu turun sebesar Rp 13 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 189 miliar.

Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB Abdul Haris mengatakan, ada beberapa provinsi di Indonesia yang menjadi penerima baru DBH CHT tahun 2013. Sehingga, hal ini menjadi faktor pengurang besaran DBH CHT yang diterima NTB.

”Jadi bukan saja NTB yang mengembangkan tembakau saat ini tetapi daerah lain juga sudah mulai mengembangkan. Inilah yang menjadi faktor pengurang, ”jelasnya.

Ia menjelaskan, DBH CHT sebesar Rp 176 yang diterima NTB tahun 2012 akan diberikan kepada 10 kabupaten/kota sesuai  dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Daerah penghasil mendapatkan alokasi anggaran sekitar 40 persen dari jumlah anggaran. Sementara bagi daerah non penghasil mendapatkan alokasi anggaran sekitar 30 persen serta provinsi mendapatkan 30 persen. Di NTB sendiri daerah yang menjadi penghasil adalah Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Jatah bagi daerah penghasil juga disesuaikan dengan jumlah penduduk, luas areal dan jumlah produksi tembakau. Jatah ke 10 kabupaten di NTB bervariasi. Masing-masing Pemprov NTB Rp 52 miliar, Rp 50,8 miliar untuk Lombok Timur, Lombok Tengah  Rp 19,5 miliar.  Sedangkan Lombok Barat Rp 12,5 miliar, Kabupaten Bima Rp 9,5 miliar, Sumbawa Rp 8,6 miliar, Kota Mataram Rp 8,3 miliar, Dompu Rp 4,5 miliar, KLU Rp 4,1 miliar, Sumbawa Barat Rp 2,1 miliar dan Kota Bima Rp 2,9 miliar.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending