Dinas Peternakan Banyuwangi, Jawa Timur melarang masuknya itik dari luar kota. Hal itu untuk mengantisipasi varian baru virus H5N1 atau flu burung menyerang itik di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Banyuwangi, Bambang Sugianto mengatakan, antisipasi dilakukan dengan meminta para peternak tidak memasukkan unggas baru dari luar daerah Banyuwangi dan menjaga kebersihan kandang. Sebab, virus H5N1 varian baru ini lebih berbahaya dibandingkan virus H5N1 varian lama.
“Informasi dari laboratorium Kesehatan yang ada di Malang ini, Blitar, Kediri, Tulungagung sudah postif berdasarkan uji laboratorium. Untuk menanggapi hal ini, kesiapan Banyuwangi, di antaranya kita sudah selalu kita komunikasi dengan peternak-peternak yang ada di lapangan, khusunya peternak itik, ini melarang, menghimbau masuknya ternak baru dari luar kabupaten terutama dari tiga kabupaten yang sudah terjangkit virus baru ini,” kata Bambang Sugianto.
Bambang Sugianto menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu instruksi dari Kementerian Pertanian mengenai varian virus baru itu, termasuk cara pencegahannya. Meski begitu, sampai saat ini belum ada laporan kematian itik akibat virus H5N1 tersebut. Sementara itu di Pulau Jawa, sekitar 250 ribu unggas jenis itik mati mendadak. Itik tersebut mati diduga karena terserang varian baru dari virus H5N1.
Cegah Flu Burung, Dinas Peternakan Banyuwangi Isolasi Daerahnya
Dinas Peternakan Banyuwangi, Jawa Timur melarang masuknya itik dari luar kota. Hal itu untuk mengantisipasi varian baru virus H5N1 atau flu burung menyerang itik di wilayah tersebut.

NUSANTARA
Senin, 10 Des 2012 11:34 WIB

flu burung, banyuwangi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai