KBR68H, Banyuwangi - Sedikitnya 250 ribu unggas jenis itik milik peternak di Pulau Jawa mati mendadak.
Itik tersebut mati diduga karena terserang varian baru dari virus flu burung. Sekretaris Jenderal Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia Ari Kristanto mengatakan, diduga merebaknya virus mematikan itu terjadi setelah banyaknya impor itik dari luar negeri.
“Saat ini itu di Madura itu satu Kabupaten, kemudin di Mojokerto, kemudian di Tulungagung. Kalau berdasarkan penelitian ini kan ada kemarin kita dapat surat dari Departemen Direktorat Jenderal sana itu memang H5N1, jadi flu burung itu cuma istilahnya trennya itu baru ini. Kalau dulu H5N1 kode klatnya itu 2.1, ini 2.3 memang berbeda dengan yang berkembang sebelumnya di sini," katanya.
Ari menambahkan, kematian terbanyak terjadi di empat provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Di Jawa Timur 15 ribu ekor itik mati yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, Tulungagung, dan Madura. Kematian itik ini baru pertama kali terjadi sehingga membuat peternak kebingungan. Padahal, sebelumnya virus tersebut banyak menyerang ayam.