Bagikan:

Penjabat Gubernur Jabar: Sampah Perparah Banjir di Sukabumi

Bey meminta masyarakat mematuhi aturan pembangunan dan lingkungan setempat.

NUSANTARA

Kamis, 07 Nov 2024 08:30 WIB

Banjir

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin tinjau lokasi banjir di 3 kelurahan di Sukabumi (6/11/2024). (Foto: Pemprov Jabar)

KBR, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan, tumpukan sampah menjadi salah satu faktor penyebab yang mempercepat banjir di tiga kelurahan di Kota Sukabumi. Ketiga kelurahan itu adalah Cikondang, Jayakarsa, dan Sindanglaya.

"Pertama karena intensitas hujan tinggi itu mesti diakui ya, karena ini sama dengan yang di Kabupaten Bandung, terakhir banjir 2005 tidak seperti ini, tapi cukup tinggi juga. Nah tapi kalau kita lihat di bawah itu kan banyak sampah, artinya juga masyarakat jangan membuang sampah sembarangan juga. Mohon maaf banyak yang melanggar garis sempadan (sungai). Itu juga yang menambah kecepatan air masuk ke rumah," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Kamis (7/11/2024).

Agar bencana banjir tidak terulang, Bey meminta masyarakat mematuhi aturan pembangunan dan lingkungan setempat. Pemerintah Kota Sukabumi juga diingatkan Bey agar tertib dalam menerbitkan izin mendirikan bangunan.

Dalam peninjauan ke lokasi banjir di Kota Sukabumi, Bey mengakui adanya kerusakan berat dialami fasilitas milik warga.

Bey juga mengingatkan masyarakat agar waspada, mengingat prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, puncak hujan ekstrem akan terjadi mulai akhir November 2024 hingga Februari 2025.

"Kami imbau masyarakat agar berhati-hati karena puncak hujan ekstrem diperkirakan pada akhir November hingga Februari," kata Bey.

Bey juga melihat penanganan kebutuhan dasar bagi warga terdampak banjir, dimana Dinas Sosial Kota Sukabumi telah memberikan bantuan darurat di lokasi-lokasi banjir untuk para pengungsi.

Bey menyebut beberapa kebutuhan dasar seperti pakaian sedang disiapkan, dan Dinas Sosial sudah ada di lokasi pengungsian.

"Saya melihat dampak dari hujan ekstrem kemarin cukup berat bagi masyarakat. Pak Wali Kota Sukabumi telah mengoordinasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota bersama warga untuk melakukan pembersihan area yang terdampak," ucapnya.

Bey juga mengonfirmasi, BPBD Kota Sukabumi tengah melakukan asesmen kerusakan yang ditimbulkan bencana banjir kali ini.

Mengenai kemungkinan perbaikan infrastruktur, Bey menyebutkan bahwa evaluasi lebih lanjut akan dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Kami akan evaluasi bersama BNPB terkait perbaikan kerusakan, apakah perlu status tanggap darurat atau tidak," ungkap Bey.

Sementara untuk status tanggap darurat bencana banjir di Kota Sukabumi, Bey mengatakan telah diurus oleh Pemprov Jabar dan Pemkot Sukabumi.

Sebelumnya, BPBD Kota Sukabumi mencatat ada 56 titik bencana akibat hujan deras yang terjadi Selasa (5/11/2024).

Kepala BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat mengatakan, dari 56 titik bencana didominasi oleh banjir limpasan air.

Baca juga:

Banjir Bandang Kabupaten Bandung, Pemprov Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending