KBR, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal mengkaji jalan turunan Silayur, Ngaliyan, usai kecelakaan truk tronton yang menewaskan dua orang pada Kamis (21/11/2024) sore.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati mengatakan juga bakal memperketat penjagaan jam operasional izin melintas kendaraan berat di area tersebut.
"Sudah berkoordinasi dengan lantas untuk menjaga, lalu kami sudah minta untuk mengkaji agar tanjakan Silayur untuk dilandaikan seperti Hanoman. Kami berharapnya ketika tanjakan Silayur landai semoga dapat meminimalkan kecelakaan, karena turunan Silayur ini memang tajam, kami sudah beri peringatan juga tidak mempan," ungkap Ita di Semarang, Jumat (22/11/2024).
Ita menyebut, pemerataan turunan Silayur diharapkan menjadi solusi untuk mencegah kecelakaan di wilayah tersebut.
Ia juga menyayangkan sejumlah perusahaan masih nekat melakukan bongkar-muat di luar jam operasional yang telah dibuat dinas terkait.
"Kecelakaan kemarin kan jam orang-orang pulang kerja, dan jam segitu kendaraan berat dilarang lewat," tegasnya.
Ita mengatakan, Dishub dan Satlantas Kota Semarang sejak lama sudah memasang rambu kendaraan berat diizinkan melintas pada pukul 21.00 hingga 06.00.
"Kami akan membuat pos dan memperketat penjagaan di jalan rawan kecelaakan," imbuhnya.
Sebelumnya, dua orang tewas setelah sebuah truk tronton menabrak deretan ruko di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang. Truk diduga mengalami masalah pengereman.
Baca juga: