Bagikan:

Pemkot Semarang Kaji Jalan Turunan Silayur Ngaliyan Usai Truk Tabrak Ruko

Sudah berkoordinasi dengan lantas untuk menjaga, lalu kami sudah minta untuk mengkaji agar tanjakan Silayur untuk dilandaikan seperti Hanoman.

NUSANTARA

Jumat, 22 Nov 2024 15:31 WIB

Author

Anindya Putri

kereta tertemper truk, kereta taksaka tertemper truk molen, kecelakaan kereta truk molen di Bantul,

Sebuah truk menabrak sejumlah ruko di Jalan Prof Hamka, Kota Semarang, Kamis (21/11/2024. (ANTARA/I.C. Senjaya)

KBR, Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal mengkaji jalan turunan Silayur, Ngaliyan, usai kecelakaan truk tronton yang menewaskan dua orang pada Kamis (21/11/2024) sore.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati mengatakan juga bakal memperketat penjagaan jam operasional izin melintas kendaraan berat di area tersebut.

"Sudah berkoordinasi dengan lantas untuk menjaga, lalu kami sudah minta untuk mengkaji agar tanjakan Silayur untuk dilandaikan seperti Hanoman. Kami berharapnya ketika tanjakan Silayur landai semoga dapat meminimalkan kecelakaan, karena turunan Silayur ini memang tajam, kami sudah beri peringatan juga tidak mempan," ungkap Ita di Semarang, Jumat (22/11/2024).

Ita menyebut, pemerataan turunan Silayur diharapkan menjadi solusi untuk mencegah kecelakaan di wilayah tersebut.

Ia juga menyayangkan sejumlah perusahaan masih nekat melakukan bongkar-muat di luar jam operasional yang telah dibuat dinas terkait.

"Kecelakaan kemarin kan jam orang-orang pulang kerja, dan jam segitu kendaraan berat dilarang lewat," tegasnya.

Ita mengatakan, Dishub dan Satlantas Kota Semarang sejak lama sudah memasang rambu kendaraan berat diizinkan melintas pada pukul 21.00 hingga 06.00.

"Kami akan membuat pos dan memperketat penjagaan di jalan rawan kecelaakan," imbuhnya.

Sebelumnya, dua orang tewas setelah sebuah truk tronton menabrak deretan ruko di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang. Truk diduga mengalami masalah pengereman.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending