KBR, Jakarta – Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di kawasan hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (13/11/2024) kemarin.
Kata dia, api masih belum berhasil dipadamkan petugas gabungan. BNPB pun memantau penanganan karhutla yang masih terjadi hingga hari ini, Kamis (14/11/2024).
“Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan 95 persen api yang ada di kawasan hutan berhasil dikendalikan. Petugas gabungan melakukan pemantauan dan pengendalian titik api di lokasi terdampak,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (14/11/2024).
Lanjutnya, sebaran titik api berada pada wilayah Batu Ceper, Plawangan, di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pantauan tim BPBD setempat, titik api berada di Seberang timur, jalur pendakian pos 3 dan pos cemara 5.
“Pihak BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan pihaknya masih menghitung luas karhutla tersebut. Merespons adanya api di kawasan hutan, tim gabungan langsung terjun ke lokasi terdampak. Tim gabungan segera memutus jalur api agar tidak menjalar secara luas,” tuturnya.
BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan di kawasan yang saat ini masih terdapat titik api.
“Berdasarkan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, pada esok hari (15/11/2024) masih terpantau ada potensi mudah dan sangat mudah terbakar. Patroli petugas kawasan perlu ditingkatkan untuk mencegah dini meluaskan api apabila terjadi karhutla,” jelasnya.
Baca juga: