KBR, Bandung - Sebanyak 2.000 lembar surat suara pemilihan umum daerah (Pilkada) 2024 di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi terkena air hujan. Dari jumlah itu, 194 lembar rusak dan perlu diganti.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan kejadian itu akibat saat hujan ekstrem disertai angin kencang yang terjadi pada Sabtu (9/11/2024) masuk ke dalam Gudang KPU Kota Cimahi.
"Ini contoh bagi kita untuk KPU hati-hati pada saat hujan ini. Kan perkiraan BMKG itu justru pada akhir November 2024 sampai akhir Februari 2025 terjadi puncak hujan intensitas tinggi ini. Jadi mohon berhati-hati tentang kertas suara, hal-hal terkait dengan Pilkada nanti ditaruh ditempat aman nanti kalau bisa," ujar Bey, Bandung, Senin (11/11/2024).
Bey menyebutkan kejadian ini menjadi pelajaran bagi penyelenggara Pemilu di seluruh Provinsi Jabar soal keamanan lokasi penyimpanan logistik.
Jauh hari sebelumnya, Pemerintah Jawa Barat telah menerbitkan surat edaran soal status siaga bencana. Isi surat edaran itu salah satunya menyinggung soal keamanan logistik pemilu.
"Pelajaran baik buat kita semua bahwa. kita harus berhati-hati walaupun tempat yang diberikan aman ternyata kalau hujannya ekstrem, ada juga air yang masuk ke dalam," kata Bey.
KPU Kota Cimahi menyebutkan surat suara yang rusak itu untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cimahi.
KPU Kota Cimahi telah menerima logistik surat suara Pilwalkot dan Pilgub Jabar masing-masing sebanyak 419.974 lembar. Angka itu disesuaikan dengan jumlah daftar pemilih (DPT) yang telah ditetapkan.
Distribusi surat suara untuk Cimahi ditambah sebanyak 2,5 persen dari jumlah pemilih untuk antisipasi adanya kejadian pemungutan suara ulang (PSU).
Baca juga:
- Pilkada Dibayangi Bencana, BNPB Imbau Pemda Laksanakan Apel Kesiapsiagaan
- Banjir Bandang Kabupaten Bandung, Pemprov Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Cuaca ekstrem
Cuaca ekstrem juga menyebabkan berbagai kerusakan di daerah Cimahi, yang hanya memiliki tiga kecamatan tersebut. Seperti pohon tumbang dan kerusakan fasilitas pendidikan.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menginstruksikan agar dilakukan pembersihan dahulu bangunan yang tertimpa pohon tumbang.
Untuk perbaikan sekolah yang rusak akan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Cimahi.
"Penanganannya baik, pohon yang tumbang dibersihkan dulu, nanti akan menggunakan BTT Kota Cimahi untuk perbaikan (sekolah)," ucap Bey.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, selain Kota Cimahi terdapat dua kota lainnya yang diterjang kondisi cuaca serupa yakni Kota dan Kabupaten Cirebon.
"Ada tiga wilayah yang terdampak hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang, yakni Kota Cirebon, Kota Cimahi, dan Kabupaten Cirebon. Berdasarkan data itu, dari hujan kemarin yang paling terdampak adalah Cimahi, makanya saya datang ke sini (meninjau)," ucap Bey.
Bey mengapresiasi penanganan dan respons cepat yang dilakukan oleh Pemda Kota Cimahi dalam pembersihan pohon tumbang.
Bey mengingatkan kepada masyarakat Jawa Barat untuk berhati-hati saat berpergian bila sedang terjadi hujan ekstrem.
"Yang naik motor jangan memaksakan, lebih baik berhenti dulu cari tempat aman karena kita tidak tahu seperti Kota Cimahi ini anginnya paling kencang sampai pohon-pohon tumbang. Pohonnya belum tua, tapi karena hujan yang ekstrem dengan angin kencang jadi terangkat. Memang sebaiknya hati-hati," tukas Bey.