Bagikan:

Lindungi Kera Cikakak, Banyumas Gelar Festival Rewanda Bojana

Pada 1990-an, kawasan hutan Perhutani disulap menjadi perkebunan pinus. Ratusan kera ini akhirnya memilih hidup di hutan sekitar perkampungan penduduk Cikakak untuk bertahan hidup.

NUSANTARA | BERITA

Minggu, 01 Nov 2015 19:17 WIB

Lindungi Kera Cikakak, Banyumas Gelar Festival Rewanda Bojana

Puluhan kera berebut sesajian buah-buahan yang diberikan warga alam Festival Rewanda Bojana. Dalam Festival ini, warga membuat tiga sesajian buah-buahan yang diberikan kepada kera. (Foto: Muhamad Ridl

KBR, Banyumas – Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar Festival Rewanda Bojana untuk melestarikan alam dan habitat kera Cikakak di Banyumas. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, kera ini mulai kesulitan mencari makan karena habitatnya semakin terbatas. Itu sebab, saat ini makin banyak kera yang turun ke pemukiman penduduk untuk mencari makan.

"Tahun depan insyaallah di sini akan dibangun dengan lebih baik ya. Tapi harus dirembuk dengan baik dulu dengan Pak Kuncinya (Masjid Saka Tunggal Cikakak) dan Pak Kades, dan masyarakat lingkungan sini. Kira-kira baiknya akan dibangun seperti apa. Dimusyawarahkan bersama. Sebab di sekitarnya adalah lahan milik perhutani. Jadi harus ada kesepakan dengan Perhutani," ujar Husein kepada KBR, Minggu, 1 November 2015.

Achmad Husein mengatakan, salah satu penyebab semakin sempitnya habitat kera Cikakak karena kawasan ini terkepung oleh perkebunan pinus milik Perhutani. Karena itu, ia berjanji akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk memperluas habitat kera Cikakak.

Hari ini, Festival Rewanda Bojana digelar di Kompleks Masjid Saka Tunggal Cikakak. Dalam Festival ini, warga Cikakak mengarak sesajian buah-buahan yang diberikan ke ratusan kera yang hidup di kawasan tersebut.

Hutan sekitar Cikakak sebelumnya merupakan hutan heterogen dan jati. Namun mulai tahun 1990-an, kawasan hutan Perhutani disulap menjadi perkebunan pinus. Ratusan kera ini akhirnya memilih hidup di hutan sekitar perkampungan penduduk Cikakak untuk bertahan hidup, terutama pada puncak musim kemarau. Saat ini, ratusan kera terkonsentrasi di kawasan Masjid Saka Tunggal.
  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending