KBR, Banyumas – Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar Festival Rewanda Bojana untuk melestarikan alam dan habitat kera Cikakak di Banyumas. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, kera ini mulai kesulitan mencari makan karena habitatnya semakin terbatas. Itu sebab, saat ini makin banyak kera yang turun ke pemukiman penduduk untuk mencari makan.
"Tahun depan insyaallah di sini akan dibangun dengan lebih baik ya. Tapi harus dirembuk dengan baik dulu dengan Pak Kuncinya (Masjid Saka Tunggal Cikakak) dan Pak Kades, dan masyarakat lingkungan sini. Kira-kira baiknya akan dibangun seperti apa. Dimusyawarahkan bersama. Sebab di sekitarnya adalah lahan milik perhutani. Jadi harus ada kesepakan dengan Perhutani," ujar Husein kepada KBR, Minggu, 1 November 2015.
Achmad Husein mengatakan, salah satu penyebab semakin sempitnya habitat kera Cikakak karena kawasan ini terkepung oleh perkebunan pinus milik Perhutani. Karena itu, ia berjanji akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk memperluas habitat kera Cikakak.
Hari ini, Festival Rewanda Bojana digelar di Kompleks Masjid Saka Tunggal Cikakak. Dalam Festival ini, warga Cikakak mengarak sesajian buah-buahan yang diberikan ke ratusan kera yang hidup di kawasan tersebut.
Hutan sekitar Cikakak sebelumnya merupakan hutan heterogen dan jati. Namun mulai tahun 1990-an, kawasan hutan Perhutani disulap menjadi perkebunan pinus. Ratusan kera ini akhirnya memilih hidup di hutan sekitar perkampungan penduduk Cikakak untuk bertahan hidup, terutama pada puncak musim kemarau. Saat ini, ratusan kera terkonsentrasi di kawasan Masjid Saka Tunggal.