KBR, Yogyakarta - Gempa 5,6 SR menggoncang Yogyakarta petang tadi.B ahkan warga merasakan gempa terjadi dua kali. Data dari Badan Meterelologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, gempa yang terjadi pada pukul 18.45 WIB ini, menyebabkan warga yang tinggal di beberapa wilayah di kabupaten Bantul berhamburan ke luar rumah. Trauma gempa yang pernah terjadi di wilayah Bantul di tahun 2006 lalu membuat mereka panik.
Salah seorang warga desa Silok di Imogiri Bantul, Abi mengaku kaget karena kekuatan gempa cukup besar dan terjadi cukup lama.
" Gempa pertama lebih kecil jika dibanding yang kedua, saya langsung lari takut jika ada gempa susulan," ujar Abi kepada KBR, Rabu (11/11/2015).
Saat berusaha lari keluar rumah, dia melihat tetangganya juga berlarian dan berkumpul di lapangan dekat rumahnya.
Kepanikan juga dialami oleh Kristiani, warga Sleman. Panik, dirinya segera keluar rumah sambil mengendong bayinya yang baru tidur.
" Anak saya baru saja tidur, langsung saja saya gendong. Saya merasa deg-degan karena punya anak kecil," urai Kristiani.
Setidaknya warga yang panik keluar rumah, menunggu 10 menit untuk kembali ke dalam rumah.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Heru Suroso menuturkan, berdasarkan info dari Badan Metereologi Geofisikan gempa sebesar 5,6 SR ini berlokasi di sebelah selatan kabupaten Bantul, namun tidak berpotensi terjadi tsunami. Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan yang masuk ke BPBD DIY.
" Kami belum menerima laporan baik dari Bantul dan sekitar." Pungkas Heru.
Editor: Rony Sitanggang