Bagikan:

Bencana Tanah Longsor Intai Puluhan Desa di Cilacap

BPBD klaim terus lakukan sosialisasi mitigasi.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 07 Nov 2015 20:14 WIB

Bencana Tanah Longsor Intai Puluhan Desa di Cilacap

Puluhan Desa di Cilacap dengan topografi Pegunungan rawan longsor pada musim penghujan. (Foto: Muhamad Ridlo/KBR)

KBR, Cilacap– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyatakan puluhan desa di 14 kecamatan merupakan daerah rawan longsor.

Kepala UPT BPBD Cilacap, Edi Sapto Priyono mengatakan daerah rawan longsor tersebut berada di wilayah bagian barat dan utara Kabupaten Cilacap, yang didominasi wilayah pegunungan. Sejak tahun 2010 terjadi puluhan bencana longsor yang menimpa permukiman, jalan dan lahan pertanian. Sejak saat itu terjadi tiga kali relokasi perumahan penduduk akibat longsor.

Edi mengungkapkan, ketiga daerah yang di relokasi tersebut adalah Desa Pamulihan Kecamatan Karangpucung, Desa Karangsari Kecamatan Cimanggu dan Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang.

"Kalau seperti di (Kecamatan) Karangpucung sudah jelas terjadi tahun 2010, dan kini sudah direlokasi. Kalau Cimanggu, di Karangsari juga sama kasusnya, relokasi. Kalau (Kecamatan) Majenang itu di Ujungbarang. Kalau yang  berpotensi di Majenang itu ada Cibeunying, kalau di (Kecamatan) Wanareja juga ada Majingklak. Kalau di (Kecamatan) Dayeuhluhur itu ada Panulisan dan Matenggeng. Sebelum terjadinya bencana kita intensif melakukan penyuluhan, sosialisasi, terutama di daerah rawan bencana, baik longsor, banjir dan sebagainya," ujarnya.

Edi Sapto menambahkan, selain bahaya tanah longsor, warga diimbau juga mewaspadai potensi terjadinya puting beliung dan banjir bandang pada musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan ini. Sebab, pada musim pancaroba banyak terjadi tekanan rendah lokal yang berpotensi menimbulkan pusaran puting beliung.

BPBD Cilacap, kata Edi, intensif melakukan sosialisasi mitigasi ke wilayah-wilayah rawan bencana, mulai bencana tanah longsor, banjir dan puting beliung.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending