KBR, Solo - Sekitar seratusan orang dari elemen mahasiswa dan masyarakat di Solo, Jawa Tengah, menolak rencana penaikan BBM yang dilakukan Pemerintahan Jokowi.
Kelompok yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 1945 (Ganas Pati) mengingatkan pemerintan untuk memberantas mafia migas terlebih dulu.
“Harga minyak dunia saat ini sedang turun. Tidak ada alasan bagi Presiden jokowi dan pemerintahannya untuk tetap menaikkan harga BBM. Yang paling penting bagi kami, pemerintahan Jokowi harus mampu memberantas mafia migas terlebih dahulu, kita tahu sendiri Indonesia kaya akan sumber daya minyak dan gas, namun yang membuat Indonesia terpuruk dalam hal perminyakan masih banyaknya mafia-mafia migas yang tetap menguasai,” ujar Juru bicara Ganas Pati, Suci Nur Afifah.
Menurut Suci, mereka tetap mengkritik Presiden Jokowi yang juga berasal dari wilayah ini.
“Pak Jokowi memang Presiden yang berasal dari Solo, walaupun begitu, kami dari mahasiswa dan masyarakat Solo tetap mengingatkan dan mendesak Jokowi agar tidak lupa janji-janji kampanyenya dulu yang akan memberantas mafia migas dan mafia lainnya di Indonesia,” ujar Suci.
Dalam aksi ini, mereka menggelar long march menuju Balaikota Solo. Ratusan orang tersebut ditemui Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. Usai menyampaikan tuntutan aksi tersebut, mereka membubarkan diri.
Soal desakan ini, Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo menyatakan, Pemkot Solo juga menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Menurut Purnomo, Pemkot melakukan upaya penghematan APBD tahun 2015 jika Pemerintah tetap menaikkan harga BBM.
Bahkan, jelas Purnomo, Wali Kota Solo akan menyerahkan surat resmi sikap Pemkot Solo menolak rencana pemerintah tersebut kepada Presiden Jokowi.
“Wali Kota Solo, Pak Rudy dan saya sebagai wakilnya kan sepaket, satu kesatuan, jadi apa yang saya sampaikan ini juga sama dengan statement Wali kota Solo. Pemkot Solo menyatakan tidak setuju dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM,” ujar Achmad Purnomo.
Presiden Jokowi berencana menaikkan harga BBM. Sebelum rencana tersebut ditetapkan, Presiden Jokowi mengenalkan kartu sakti yang terdiri dari Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sehat. Tahap pertama sekitar 15,5 juta warga kategori miskin akan mendapatkan kartu tersebut. Pengumuman kenaikan harga BBM rencananya akan dilakukan Presiden Jokowi setelah pulang dari kunjungan luar negeri diantaranya KTT APEC dan KTT ASEAN.
Editor: Anto Sidharta
Warga di Kota Asal Jokowi Tolak Rencana Kenaikan BBM
Sekitar seratusan orang dari elemen mahasiswa dan masyarakat di Solo, Jawa Tengah, menolak rencana penaikan BBM yang dilakukan Pemerintahan Jokowi.

NUSANTARA
Kamis, 13 Nov 2014 16:53 WIB


Warga, Jokowi, Kenaikan BBM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai