KBR, Merauke- Balai Taman Nasional Wasur Merauke, Papua membantah kebakaran di wilayah itu berdampak terhadap ekosistem dan habitat satwa. Kepala Balai TNWM Anggodo mengatakan, kebakaran di Taman Nasional seluas 413 ribu hektar itu terjadi di sepanjang Jalan Trans Irian yang melintas di dalam taman berskala kecil hingga sedang.
" Daerah-daerah yang terjadi kebakaran hutan atau lebih tepatnya kebakaran semak belukar, ini banyak terjadi di sepanjang Jalan Trans Irian. Baik pembakaran yang disengaja oleh masyarakat untuk bercocok tanam atau kebakaran yang tidak disengaja tidak terlalu luas karena memang hanya terjadi di beberapa titik. Adapun dampaknya ini untuk ukuran nasional tidak tercatat dalam satelit NOAA dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam sehingga satwa-satwa yang ada di dalam kawasan masih mendapatkan cukup rumput dan air.”Demikian dijelaskan oleh Anggodo kepada KBR (22/11).
Dari pantauan di beberapa tempat yang dapat diakses baru-baru ini, terlihat kebakaran semak di beberapa titik. Kondisi rumput yang mengering akibat kemarau rawan mengakibatkan kebakaran. Hutan di kawasan Taman Nasional Wasur terdiri dari hutan jarang, savana dan rawa. Jika terjadi musim kemarau seperti saat ini, sangat mudah mengalami kekeringan
Editor: Nanda Hidayat
Terbakar,Taman Nasional Wasur Papua Kekeringan
KBR, Merauke- Balai Taman Nasional Wasur Merauke, Papua membantah kebakaran di wilayah itu berdampak terhadap ekosistem dan habitat satwa.

NUSANTARA
Sabtu, 22 Nov 2014 10:57 WIB


Taman Nasional Wasur, Papua, terbakar, Kekeringan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai