Bagikan:

Tarif Angkot di Banyuwangi Naik 25 Persen, Penumpang Sepi

Sopir angkutan kota di Bayuwangi, Jawa Timur, menaikkan tarif hingga 25 persen setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Padahal selama hingga kini belum ada keputusan besaran tarif dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan pemkab setempat.

NUSANTARA

Senin, 24 Nov 2014 11:04 WIB

Author

Hermawan

Tarif Angkot di Banyuwangi Naik 25 Persen, Penumpang Sepi

Tarif Angkot di Banyuwangi

KBR, Banyuwangi – Sopir angkutan kota di Bayuwangi, Jawa Timur, menaikkan tarif hingga 25 persen setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Padahal selama hingga kini belum ada keputusan besaran tarif dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan pemkab setempat.

Sementara Pemerintah Pusat sebelumnya menyatakan, kenaikan tarif angkutan umum ekonomi maksimum 10 Persen dari tarif yang berlaku saat ini.

Menurut salah satu sopir angkutan kota di Banyuwangi, Hartanto, kenaikan tarif terpaksa harus dilakukan agar target setoran terpenuhi dan bisa mendapat penghasilan. Kata dia, agar tidak ada perselisihan dengan penumpang, tarif baru ini langsung diinformasikan kepada calon penumpang yang akan naik.

Untuk tarif Banyuwangi-Jajag sebelumnya Rp15 ribu kini menjadi Rp20 ribu. Ia mengaku, kenaikkan tarif sebesar ini dikeluhkan para penumpang.

“Dampaknya itu penumpang sepi. Kadang-kadang penumpang itu kok naik banyak sekali padahal cuma naik Rp5 ribu. Mungkin sementara ini orang belum bisa menerima dengan keadaan naiknya segini, mungkin kendalanya takut pergi karena BBM ongkosan naik segitu,” kata Hartanto kepada Portalkbr, Senin (24/11).

Namun begitu, ada pula sejumlah penumpang yang bisa memaklumi kebaikan tariff sebesar itu. satu penumpang Nurosi mengakui tidak mempermasalhkan kenaikan tarif tersebut. Yang penting menurut dia, angkutan umum tidak mogok beroperasi. Sebab jika mogok akan menyulitkan masyarakat untuk beraktifitas.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending