KBR, Surakarta – Imbas kebijakan penaikkan harga BBM, angkutan umum termasuk taksi di Surakarta, Jawa Tengah, mulai menaikkan tarifnya hingga 20 persen.
Salah seorang sopir taksi di Kota Surakarta, Bambang mengatakan, kenaikan tarif hingga 20 persen tersebut akibat melonjaknya nilai setoran dan biaya kebutuhan hidup keluarga. Bambang juga mengakui omzetnya menurun karena sepinya penumpang.
“Kami setiap hari mengejar setoran. Dulu (dapat) Rp250 ribu rupiah per hari. Belum lagi kami harus mencukupi kebutuhan untuk makan, kebutuhan hidup keluarga, anak. Pendapatan kami sangat mepet sekali. Setoran naik, tapi omzet kami turun, penumpang sepi,” ujar Bambang kepada Portalkbr, Senin (24/11).
Tak hanya taksi saja yang menaikkan tarif. Bus Batik Solo Trans juga ikut menaikkan tarif sekitar 15-20 persen atau Rp1.000-Rp1.500.
Kenaikan tarif angkutan umum di Kota Surakarta tersebut berdasarkan kesepatan yang dilakukan Pemkot Surakarta dengan Organda kota Surakarta.
Ada sekitar 700 armada angkutan umum di kota Surakarta, namun hanya 30 persen saja yang beroperasi melayani trayek di Kota Surakarta.
Editor: Anto Sidharta
Sopir Angkutan: Setoran Naik, tapi Omzet Kami Turun
Imbas kebijakan penaikkan harga BBM, angkutan umum termasuk taksi di Surakarta, Jawa Tengah, mulai menaikkan tarifnya hingga 20 persen.

NUSANTARA
Senin, 24 Nov 2014 16:10 WIB


Sopir Angkutan, BBM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai