Bagikan:

Setiap Senin, Bima Arya Wajibkan PNS Bogor Naik Sepeda atau Angkot

Ada pemandangan berbeda di lingkungan Pemerintahn Kota Bogor, Jawa Barat. Mulai hari ini (23/11), setiap hari Senin, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Bogor dilarang menggunakan kendaraan pribadi. Sebagai alternatif, mereka harus menggunakan

NUSANTARA

Senin, 24 Nov 2014 11:29 WIB

Setiap Senin, Bima Arya Wajibkan PNS Bogor Naik Sepeda atau Angkot

Senin, PNS Pemkot Bogor

KBR, Bogor - Ada pemandangan berbeda di lingkungan Pemerintahn Kota Bogor, Jawa Barat. Mulai hari ini (23/11), setiap hari Senin, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Bogor dilarang menggunakan kendaraan pribadi. Sebagai alternatif, mereka harus menggunakan sepeda atau kendaraan umum lainnya untuk ke kantor.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto sendiri memilih menggunakan sepeda untuk ke kantornya. Tidak hanya ke kantor, saat menghadiri acara pun Bima Arya menggunakan angkot dan naik ojek.

"Tadi saya lihat beberapa menggunakan angkot dan ada yang menggunakan sepeda karena sudah biasa. Dan ada juga yang jujur masih menggunakan kendaraan pribadi. Tetapi tidak apa-apa karena kan ini masih pertama," kata Bima di Balai kota Bogor, Senin (24/11).

Bima Arya menambahkan, belum ada sanksi khusus terkait larangan menggunakan kendaraan dinas setiap hari Senin ini. Namun pihaknya akan terus menyosialisasikan program ini, termasuk akan membuat jalur khusus sepeda.

"Kedepan kita akan bikin jalur khusus sepeda. Kita fokus di jalur protokol dulu seperti, Jalan Pajajaran, Juanda dan sekitaran Kebun Raya," jelasnya.

Program larangan kendaraan dinas ditanggapi baik oleh para PNS. Nurhayanti, (42), salah satu pegawai di Pemkot Bogor ini mengaku sudah mengetahui pemberlakuan satu hari tanpa kendaraan. Nur mengetahui melalui surat edaran kemarin.

"Saya sendiri tidak masalah, setiap hari memang naik angkutan umum ke kantor," paparnya.

Beberapa pejabat seperti Wakil Wali Kota dan Sekda pun terlihat menggunakan sepeda dan menggunakan angkot. Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, program ini bagus untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di jalan.

"Kita bisa melihat langsung, seperti titik kemacetan dan jalan yang berlubang," ungkap Ade.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending