KBR, Lhokseumawe – Ribuan hektar areal lahan tambak di kawasan bekas tsunami di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, terbengkalai. Para petambak terpaksa menganggur karena kesulitan memperoleh modal usaha.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Anwar Risyen mengatakan, seluruh sektor perikanan di daerah itu masih belum berjalan. Kata dia, seharusnya instansi terkait seperti Pemkab Aceh Utara harus segera melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Modalnya ini kalau memang dari pemerintah tidak ada dukungan, tak mau membantu masyarakat mau ambil modal dari mana? Artinya, Pemerintah harus mendorong perbankan untuk mendorong ini, ” kata Anwar kepada portalkbr usai melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Seunuddon, Jumat (28/11).
Menurut dia, salah-satu yang dapat dilakukan untuk menggalakkan kembali budidaya ikan diperlukan adanya dukungan dari pihak perbankan. Sehingga, perekonomian masyarakat di bekas bencana alam kembali pulih.
Pemda juga memperoleh keuntungan pemasukan melalui pendapatan asli daerah di bidang perikanan.
Luas hamparan tambak di bekas tsunami di Kecamatan Seunuddon mencapai lebih dari 7 ribu hektar. Namun buruknya kondisi ekonomi masyarakat menyebabkan tambak terlantar. Sebagian warga beralih profesi. Sementara sisanya masih menganggur.
Editor: Antonius Eko