KBR, Lhokseumawe – Tanaman padi yang terendam banjir di Aceh mencapai dua ribu hektar. Rata-rata tanaman itu berusia di bawah 50 hari.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Aceh, Abdullah mengatakan, hamparan pertanian itu dikategorikan rawan gagal panen. Hal itu diakibatkan masih tingginya intensitas curah hujan.
”Jika nanti malam hujan tidak turun lagi kemungkinan besar tanaman tidak mengalami kerusakan. Tetapi apabila hujan turun lagi itu tanaman akan terus tergenang akan mengalami kerusakan. Sementara ini tanaman masuk fase terendam, nanti tim provinsi akan turun memantau dengan sendirinya apabila tanaman mengalami kerusakan, ” jelas Abdullah menjawab Portalkbr, Rabu (26/11).
Ia menjelaskan, di Aceh Utara, lahan pertanian yang terendam mencapai 885 hektar, berada di Kecamatan Syamtalira Bayu, Meurah Mulia dan Simpang Kramat. Sisanya ada di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe mencapai 1.180 hektar.
Ia juga menambahkan, pihaknya segera akan menurunkan tim untuk menginventarisir dampak kerusakan tersebut. Termasuk, berupaya memberikan bantuan sarana produksi pertanian dalam rangka menanggulangi kerugian masyarakat tani akibat bencana alam.
Editor: antonius Eko