Bagikan:

Polisi Solo Klarifikasi soal Penangkapan 4 Teroris

Kepolisian Surakarta, Jawa Tengah, mengklarifikasi pemberitaan sejumlah media online dan televisi yang memberitakan soal penangkapan terduga teroris di kota itu.

NUSANTARA

Selasa, 04 Nov 2014 16:32 WIB

Polisi Solo Klarifikasi soal Penangkapan 4 Teroris

Polisi Solo, 4 Teroris

KBR, Surakarta – Kepolisian Surakarta, Jawa Tengah, mengklarifikasi pemberitaan sejumlah media online dan televisi yang memberitakan soal penangkapan terduga teroris di kota itu.

Kasat reskrim Polresta Surakarta, Guntur Saputro mengatakan, empat orang yang ditangkap di Solo itu adalah kelompok pelaku pencurian dengan pemberatan berupa modus pecah kaca mobil.

Menurut Guntur, kelompok tersebut berasal dari wilayah Indonesia bagian Timur yaitu Halmahera.

“Tiga pelaku asli dari Halmahera. Kami juga menggeledah tempat tinggal kelompok ini dan menyita berbagai barang bukti. Mereka melakukan curat (pencurian dengan pemberatan, red.) di 25 lokasi di Jawa timur, Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan sebagainya. Hasil kejahatan mereka juga bukan fai, atau pengumpulan dana untuk kelompok teroris. Mereka membagi hasil kejahatan untuk berfoya-foya,” ujar Guntur Saputro, Selasa (4/11).

Saat merilis kasus tersebut, tampak dua pelaku dengan menggunakan tongkat berjalan tertatih dan dikawal petugas. Kain perban di kaki kedua pelaku tampak menutupi luka akibat tertembus peluru saat penangkapan.

Akhir pekan lalu, sejumlah media online dan running text stasiun televisi menayangkan pemberitaan penangkapan 3 terduga teroris di kota Surakarta. Penangkapan dilakukan di sejumlah lokasi di Kota Surakarta disertai dengan penggeledahan.

Ternyata tim yang melakukan penangkapan dan penggeledahan adalah Polresta Surakarta, bukan Densus Antiteror seperti yang diberitakan sebelumnya. Bahkan pemberitaan tersebut menjelaskan kelompok ini melakukan fai atau pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending